Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi terobosan dunia kesehatan Indonesia yang kini mampu memproduksi insulin lokal pertama untuk penderita diabetes.
 
Menurut Rahmad, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, produksi insulin itu berpotensi besar mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor obat-obatan.
 
"Ini hal yang bagus dan perlu didukung oleh semua pihak. Keberhasilan ini tidak hanya menandai peningkatan kualitas produk kesehatan dalam negeri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada obat-obatan impor, termasuk insulin," kata dia.
 
Selain akan membantu menurunkan biaya pengadaan obat melalui pengurangan impor, Rahmad juga menilai produksi insulin secara mandiri itu juga membuka peluang besar bagi pengembangan lebih lanjut di bidang farmasi dalam negeri.

Baca juga: Kalbe hadirkan insulin lokal halal pertama

Baca juga: Bio Farma-Novo Nordisk jalin kemitraan guna produksi insulin


Dengan masuknya insulin lokal ke dalam formularium nasional (fornas), kata dia, Indonesia kini memiliki peluang untuk menjadi lebih mandiri dalam penyediaan obat-obatan penting, yang selama ini didominasi oleh produk impor.
 
"Hal ini tentunya akan mendorong kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menciptakan solusi kesehatan yang lebih baik di dunia kesehatan," ucapnya.
 
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menjadi pelopor produsen insulin nasional melalui merek Ezelin, yang telah memiliki sertifikasi halal dan memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tertinggi di Indonesia.
 
“Produk ini namanya Ezelin, itu insulin glardin, pertama di Indonesia yang produksi dengan tingkat kandungan dalam negeri sebanyak hampir 50 persen dan halal, sehingga produk itu bisa memenuhi kebutuhan dari pasien penyakit diabetes dan juga aman digunakan karena halal. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Muslim, jadi saya rasa Kalbe juga harus memenuhi kebutuhan itu,” kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie saat memberikan keterangan pers pada gelaran Pharmacist Xperience di Jakarta, Sabtu (24/8).
 
Lebih lanjut, Mulia menjelaskan produk baru tersebut menjadi jawaban atas permintaan insulin, termasuk BPJS yang memang mengharuskan biaya pengobatan menjadi lebih terjangkau agar biayanya dapat dihemat untuk hal-hal yang lain, tapi masih dengan kualitas yang setara dari produksi luar negeri lainnya.
 
Kalbe pun telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam proses sertifikasi halal dan pengujian klinis lokal.
 
Selain itu, produk tersebut juga telah melalui uji klinis dengan melibatkan para farmakolog lokal, hingga menjadikannya sepenuhnya diproduksi dan diuji di dalam negeri.*

Baca juga: Gangguan makan pengaruhi orang dengan diabetes yang bergantung insulin

Baca juga: Dokter: Suntik insulin pada anak diabetes tidak sebabkan komplikasi

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024