Jakarta (ANTARA) - Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan, Candra Wijaya kembali menggelar turnamen bulu tangkis untuk menjaring bibit-bibit pebulu tangkis Indonesia terbaik di masa depan bertajuk “12th Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024” Presented by Candra Wijaya.

Turnamen tersebut berlangsung pada 4-7 September di Hall Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Jalan Jelupang Raya No.15, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Ini terkait ke-12 kalinya kejuaraan ini tentunya kami sangat bersyukur, berterima kasih, dan bangga ya," kata pria 48 tahun itu pada jumpa pers di Jakarta, Senin.

"Tentunya saya juga memperhatikan dan merasa perlu kategori ganda yang awalnya ganda putra luar biasa dulu ya, sekarang sudah ganda putri dan ganda campuran karena kita terus melihat akselerasi dan fleksibilitas untuk mencapai tujuan kita bersama," tambahnya.

Kejuaraan khusus ganda ini mempertandingkan nomor boy’s, girl’s, mix’s doubles untuk berbagai kelompok umur mulai dari U-15, U-17, dan U-19 hingga mens dan womens doubles.

Selain nomor bulu tangkis konvensional tersebut, digelar juga pertandingan nomor three on three yang sedang naik daun dengan usia 100+ dan 150+.

Pemenang dari turnamen ini akan mendapatkan trofi dengan desain sangat indah, menarik, dan berkelas, dengan total hadiah Rp265 juta.

Turnamen ini menjadi kesempatan terbaik bagi pebulu tangkis ganda Indonesia berusia muda untuk menambah jam terbang mereka.

Pria 48 tahun itu juga mengatakan turnamen ini harus dimanfaatkan para pencari bakat untuk memantau bibit-bibit muda terbaik dalam klubnya masing-masing.

Baca juga: Pebulu tangkis dari delapan negara bersaing pada ASBC 2024 Semarang

"Kevin pernah juara di sini waktu itu saat usia belasan, termasuk Fajar/Rian. Ini yang paling penting yang utama, intinya bagaimana visi misi itu dibalut oleh komitmen dan konsistensi kita untuk bisa terus membuat dan mewujudkan prestasi di kondisi bulu tangkis dunia yang sangat ketat," imbuhnya.

Kejuaraan khusus ganda ini pertama kali diselenggarakan pada 2009 dan berlangsung setiap tahun hingga 2019.

Pada periode itu, kejuaraan ini sempat absen pada 2016 karena kesulitan mencari arena pertandingan yang representatif setelah GOR Asia-Afrika, Senayan, direnovasi untuk persiapan Asian Games XVIII/2018, sementara Hall Daihatsu CWIBC tengah dibangun.

Ketika pandemi Covid-19 melanda dunia dan juga tanah air, turnamen ini terpaksa harus rehat dan tidak bisa digelar selama tiga tahun pada 2020, 2021, dan 2022.

“Sejarah telah membuktikan bahwa sektor ganda adalah permainan yang atraktif dan menarik, sehingga banyak diminati dan dinikmati pencintanya. Terbukti pula dari dulu hingga kini Indonesia memiliki ganda-ganda andal dan melegenda. Tak hanya di ganda putra, tetapi juga di ganda putri dan ganda campuran," jelasnya legenda bulu tangkis itu.

"Belakangan ini, sektor ganda terus menjadi penyelamat muka Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, termasuk di All England, Kejuaraan Dunia, hingga di Olimpiade,” tambahnya.

Pada awal penyelenggaraan, ajang ini semula bertajuk “Yonex-Sunrise Men’s Doubles Championships” karena hanya khusus mempertandingkan ganda putra sebelum kemudian berganti nama menjadi “Yonex-Sunrise Doubles Special Championships” karena tidak saja mempertandingkan nomor ganda putra, melainkan juga ditambah dengan ganda putri dan ganda campuran.

“Mulai 2015 saya membuat perubahan dengan mempertandingkan ganda putri dan ganda campuran. Alasannya, karena ingin sektor ganda Indonesia terus berjaya. Apalagi, belakangan ini sektor ganda putri dan ganda campuran juga sering mengharumkan Indonesia dengan prestasinya,” jelasnya.

Baca juga: Menpora pastikan fasilitas baru bulu tangkis sesuai standar BWF
Baca juga: PBSI tandaskan persiapan Olimpiade 2028 dimulai sejak sekarang

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024