"Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi Universitas Muhammadiyah Makassar, tetapi juga Universitas Muhammadiyah lainnya,”
Makassar (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bekerja sama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar kegiatan Edukasi Paten Drafting, di Makassar, 26-30 Agustus 2024.

Pembukaan kegiatan tersebut digelar di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan dan Ilmu Kedokteran (FKIK) Unismuh Makassar, Senin.

Ketua Tim Kerja Edukasi Kekayaan Intelektual Kemenkumham Nila Manilawati, menyampaikan pelaksanaan kegiatan ini memerlukan persiapan yang cukup panjang, mengingat target minimal yang harus dicapai adalah mengumpulkan sekitar 50 dokumen paten untuk asistensi.

Ia menyebut kegiatan Edukasi Paten Drafting merupakan bagian dari implementasi perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham dengan Unismuh Makassar tentang perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual.

Adapun tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan sistem paten kepada civitas akademika, peneliti, inventor, serta masyarakat umum. Fokus utama kegiatan ini adalah peningkatan jumlah permohonan paten, khususnya dari lingkungan perguruan tinggi.

"Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi Universitas Muhammadiyah Makassar, tetapi juga Universitas Muhammadiyah lainnya,” ujar Nila.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham Sulsel Hernadi, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara.

“Perguruan tinggi adalah ujung tombak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu tolok ukur kemajuan ini adalah kekayaan intelektual. Tidak ada negara maju yang intelektualnya tidak berkembang,” ujar Hernadi.

Ia mengutip data dari World Intellectual Property Organization (WIPO) tahun 2022, yang menunjukkan bahwa Tiongkok kini menjadi negara dengan jumlah permohonan paten tertinggi di dunia, menggeser Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman yang sebelumnya mendominasi.

Hernadi juga memaparkan peningkatan permohonan paten di Indonesia. Data yang dimiliki menunjukkan pada tahun 2023 terdapat 144 permohonan paten, naik dari 130 permohonan pada tahun 2022. Kenaikan signifikan ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, yang masing-masing mencatatkan 75 permohonan.

Ia menekankan bahwa peningkatan ini sebagian besar dipengaruhi oleh upaya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) yang secara langsung menghadirkan narasumber pemeriksa paten yang ahli di bidangnya.

Di akhir sambutannya, Hernadi berharap kegiatan ini akan membawa dampak positif dan membuka akses permohonan paten kepada publik. Ia juga mengungkapkan komitmen Kantor Wilayah Kemenkumham dalam menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring, menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai paten sebagai bentuk kontribusi akademik.

Ia juga menyoroti dampak ganda dari paten, tidak hanya bagi pengembangan diri dosen tetapi juga bagi masyarakat akademik, khususnya di lingkungan Unismuh Makassar.

“Paten ini memiliki kontribusi yang signifikan, baik dalam pengembangan diri kita sebagai dosen maupun bagi masyarakat akademik yang lain,” tambahnya.

Peserta diikuti sebanyak 42 orang, dengan 49 dokumen paten yang akan diasistensi. Sebelum pelaksanaan di Unismuh Makassar, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Materi yang disajikan dalam kegiatan ini, mulai dari teknik penulisan paten, sistem, dan tata cara pendaftaran permohonan paten, yang menjadi prioritas utama dalam asistensi penulisan drafting paten.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024