Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Timah belum lama ini menjalin kerja sama strategis dengan raksasa pertambangan asal China, Yunnan Tin Co., Ltd. Keduanya termasuk dalam jajaran perusahaan produsen timah terbesar di dunia.

Penandatanganan dokumen kerja sama tersebut berlangsung di Kunming, China, akhir pekan lalu pada Jumat (23/8). Kerja sama itu mencakup pemanfaatan sumber daya mineral, pertambangan, teknologi peleburan dan pemurnian, perdagangan internasional, pertukaran informasi, serta pengembangan produk hilir.

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal menyebut kemitraan ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan itu, serta semakin membuka akses baru ke pasar internasional yang lebih luas.

"Kerja sama strategis ini menandai babak baru dalam upaya kedua perusahaan untuk saling memperkuat posisinya di pasar global dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi industri timah nasional maupun global," ujar Ahmad dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Presiden Yunnan Tin Luke Liu mengatakan perjanjian strategis ini akan memperkuat teknik dan kerja sama di bidang pertambangan, terutama dalam hal pengembangan tambang, eksplorasi, penambangan dan pengolahan, pengelolaan tailing, dan lain sebagainya.

"Kedua pihak percaya bahwa penguatan kerja sama akan membantu memandu pengembangan industri dan mempertahankan pasar," ujar Liu.

Sebagai pelaku utama industri timah dunia, hubungan kedua perusahaan sudah terjalin sejak lama. PT Timah dan Yunnan Tin juga pernah menandatangani kerja sama strategis pada 2017 lalu terkait pengolahan timah, khususnya untuk industri berbahan kimia, pengembangan usaha, serta pemanfaatan sumber daya timah.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024