setiap pengiriman bibit dari daerah sudah dilakukan pemeriksaan dan tindakan karantina oleh UPT Karantina, untuk memastikan kalau bibit-bibit tersebut sehat, bebas hama dan penyakitJakarta (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia memastikan sebanyak 4.000 lebih bibit yang akan ditanam di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Sumatera Utara telah melalui proses pemeriksaan dan tindakan karantina.
"Ini dari seluruh Indonesia, 514 kabupaten dan kota, setiap pengiriman bibit dari daerah sudah dilakukan pemeriksaan dan tindakan karantina oleh UPT Karantina, untuk memastikan kalau bibit-bibit tersebut sehat, bebas hama dan penyakit," ujar Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean di Jakarta, Senin.
Ribuan bibit tanaman tersebut terdiri dari tanaman hortikultura, tanaman pangan maupun perkebunan. Setelah dilakukan pemeriksaan karantina, bibit tersebut akan dikirim ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang selanjutnya akan didistribusikan ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Ia menjelaskan bahwa tindakan karantina yang dilakukan pejabat karantina yaitu pemeriksaan dokumen, fisik juga laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) seperti serangga, tungau, nematoda, gulma, moluska, cendawan, bakteri, fitoplasma, virus dan viroid.
Program Strategis Nasional (PSN), lanjut dia, yang dimotori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut bertujuan untuk membuat lokasi budidaya dan pengembangan tanaman herbal dari seluruh Indonesia, melaksanakan penelitian dan pembuatan obat-obatan herbal berskala Internasional serta direncanakan juga menjadi pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Ia menambahkan, bibit yang berasal dari wilayah selain Sumatera, bibit dikumpulkan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma yang sudah dimulai sejak tanggal 21 Agustus, sedangkan yang berada di wilayah Sumatera dikirim melalui jalur darat.
"Karantina sangat mendukung program strategis nasional ini, jadi jangan sampai bibit-bibit tanaman ini kita kirim kesana malah menyebarkan hama atau penyakit, itu yang terpenting," pungkasnya.
Baca juga: Indonesia-Selandia Baru kerja sama cegah pemalsuan dokumen karantina
Baca juga: Barantin tingkatkan devisa lewat ekspor sarang burung walet ke China
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024