Jakarta (ANTARA) - Dalam dunia kerajinan dan wastra, tren keberlanjutan atau ‘sustainability’ atau keberlanjutan semakin mendominasi saat ini yang tidak hanya berkembang tetapi juga semakin menguat dalam praktik para perajin.
Menurut Mel Ahyar, gelombang tren ini telah memengaruhi cara kerja para perajin dalam industri kerajinan, sehingga dari mereka yang kini semakin menyadari pentingnya mengurangi penggunaan bahan kimia berlebihan serta menerapkan metode pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan.
“Kalau untuk tren kerajinan dan wastra itu aku melihat kecenderungannya dan masih terus berlangsung adalah ‘sustainability’. Jadi tren sustainability ini semakin kuat gelombangnya yang saya rasakan juga langsung terasa juga di perajin-perajin. Banyak juga perajin yang sudah mulai aware dengan penggunaan chemical yang berlebihan dan pengolahan limbah dalam industrinya itu juga efek positif dari tren ini,” kata Mel Ahyar saat konferensi pers Kriya Nusa di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin.
Baca juga: Dekranasda Jateng minta pengrajin wastra adaptif dengan tren fesyen
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari respons positif terhadap dorongan global untuk keberlanjutan.
Selain itu, pergeseran ini juga mencerminkan perubahan dalam cara pandang terhadap bahan dan proses produksi.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, banyak perajin yang mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan yang dapat didaur ulang, pengurangan limbah, dan pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan.
Baca juga: ELEMWE sosialisasikan produk ramah lingkungan dari limbah fesyen
Tren keberlanjutan ini tidak hanya memengaruhi desain dan produksi, tetapi juga menginspirasi perubahan dalam cara konsumen memandang produk kerajinan.
Konsumen kini semakin menghargai produk yang tidak hanya estetik dan fungsional tetapi juga ramah lingkungan.
“Jadi lebih menghargai hasil-hasil alamnya yang bisa digunakan sebagai pewarna alam untuk si perajin-perajin ini. Jadi, tren tahun ini lebih cenderung eco-friendly dan penggunaan dari semua aspek kerajinan juga wastra,” ujarnya.
Dengan semakin kuatnya tren keberlanjutan ini, diharapkan industri kerajinan dan wastra dapat terus beradaptasi dan berinovasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sambil tetap menawarkan produk yang berkualitas tinggi dan kreatif.
Baca juga: Kemenperin optimis Indonesia "trendsetter" furnitur ramah lingkungan
Baca juga: Pelaku UMKM di Bali olah sampah mangrove jadi produk kerajinan
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024