"Dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat kepresidenan jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan pesawat komersial," katanya dalam acara penerimaan pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Berdasarkan perhitungan pemerintah, kata Sudi, penggunaan pesawat kepresidenan bisa menghemat anggaran negara Rp114,2 miliar per tahun.
Penggunaan pesawat khusus kepresidenan, menurut dia, juga tidak akan mengganggu jadwal dan kinerja maskapai penerbangan komersial.
Selama ini Presiden melakukan perjalanan menggunakan pesawat komersial sewaan dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
"Selama ini perusahaan penerbangan harus mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan menggunakan pesawat bagi perjalanan dinas Presiden," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa sebagai negara besar Indonesia akan lebih bangga bila Presiden RI menggunakan pesawat khusus kepresidenan untuk mendukung tugas konstitusional presiden.
"Pertama kali setelah lebih dari 60 tahun, Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri," ucapnya.
TNI Angkatan Udara akan mengoperasikan pesawat kepresidenan, yang ketika tidak digunakan akan ditempatkan di hanggar TNI Angkatan Udara.
Sementara perawatan serta pemeliharaan akan dilakukan oleh Garuda Indonesia serta biaya perawatan dan pemeliharaannya dikelola Kementerian Sekretariat Negara.
"Pastikan anggaran dikelola dengan transparan dan akuntabel agar penggunaan benar-benar efisien dan efektif," kata Sudi.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014