Bandjarmasin, 17/8/1955 (ANTARA) - "Selama kita hidup, hiduplah djiwa Proklamasi 1945 dalam dada kita: Selama darah kita mengalir, mengalirlah djiwa Proklamasi 1945 dalam tubuh kita. Selama kita dapat berfikir, berdengunglah djiwa Proklamasi 1945 dalam otak kita."

Dengan tiga kalimat tersebut, Gubernur Kalimantan mengadjak rakjat Kalimantan, chususnja untuk hidup, bekerdja dan bersadar akan tugas dan kewadjiban dan hak sebagai warga merdeka dalam lingkungan kekeluargaan Indonesia Raya, sadar akan nilai2 jang telah didapat dalam pengalaman ikut membina negara dan dalam menghadapi masa jang akan datang. Gubernur berpidato memperingati 10 tahun kemerdekaan R.I. pagi ini di Gubernuran didepan puluhan ribu rakjat, murid2 sekolah landjutan dan para undangan lainnja.

Sesudah menguraikan hasil2 pembangunan di Kalimantan berkat kerdja sama jang erat antara pemerintah daerah dengan rakjat, dan menerangkan pula dengan terus terang, bahwa apa jang ditjapai sekarang ini belum djuga memenuhi harapan sebagaimana jang ditjita-tjitakan oleh suatu bangsa jang ingin makmur dan bahagia, maka dalam penutup pidatonja Gubernur menjerukan persatuan.

Beberapa peristiwa penting

Dalam rangkaian perajaan hari ulang tahun kemerdekaan jang ke-10 ini, tengah hari ini Gubernur Kalimantan meletakkan batu pertama pendirian Mesdjid Bandjar Baru, membuka "Rumah Bersalin" dan "Poliklinik" dan menanam beringin 10 tahun merdeka untuk kenang2an bagi Bandjar Baru, bekal ibukota Propinsi Kalimantan itu.

Gubernur beserta Panglima Sadikin dan pembesar sipil/militer lainnja telah berziarah ke Makam Pahlawan, mengundjungi rumah sakit, mengundjungi rumah jatim Sentosa, ke Asrama Penderita Tjatjad dan lain2nja.

Pembukaan djembatan baru

Diantara beberapa peristiwa penting berkenaan dengan hari bersedjarah ini, semalam djembatan baru menjeberang kali Martapura telah diresmikan pembukaannja, dengan disaksikan oleh puluhan ribu rakjat. Sesudah penjerahan dari pemborong, AYA kepada Kepala Djawatan Pekerdjaan Umum Propinsi Kalimantan, dari Kepala P. U. kepada Gubernur dan Gubernur menjerahkan pula kepada Walikota A. Sinaga, djembatan baru itu telah diresmikan pembukaannja dengan pengguntingan pita oleh Njonja Sinaga.

Sesudah para undangan dan barisan obor jang didahului oleh musik tentara, murid2 Sekolah Landjutan melintasi djembatan baru itu, lalu puluhan ribu rakjat berdjalan sama menikmati pada djembatan baru itu, sambil menjaksikan keramaian disepandjang kali Martapura, jang terdiri dari barisan kapal, perahu2 lajar dan lain2nja.

Dapat ditambahkan, bahwa untuk memberikan nama pada djembatan baru itu telah diadakan sajembara. Diantara nama2 jang telah mendapat suara terbanjak dari para penebak, ialah "Sudimampir", hingga djembatan baru ini dinamakan "Djembatan Sudimampir." Letaknja djembatan baru ini pada pasar Sudimampir.

Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA

Baca juga: 17 Agustus Diluar Negeri
Baca juga: ANTARA Doeloe : Rp 50.000 untuk perajaan 17 Agustus 1954
Baca juga: ANTARA Doeloe : Rp 50.000 untuk perajaan 17 Agustus 1954

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024