Kegiatan pelatihan ini akan di-running terus ke setiap kota
Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) memperkuat kemampuan masyarakat perkotaan untuk menghadapi potensi bencana gempa bumi zona megathrust melalui pelatihan teknik penyelamatan diri atau urban rescue.

Kepala Basarnas Kusworo saat ditemui di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa selain Jakarta dalam beberapa pekan ke depan Basarnas mengagendakan pelatihan urban rescue juga diselenggarakan di beberapa lokasi di Banyuwangi, Jawa Timur dan sekitarnya.

Kegiatan pelatihan urban rescue tersebut merupakan satu rangkaian setelah sepekan sebelumnya Basarnas menyelesaikan pelatihan kepada ratusan masyarakat di Pulau Nias, Sumatera Utara dan Yogyakarta.

"Kegiatan pelatihan ini akan di-running terus ke setiap kota, tentunya, ya kan, anggota kita tersebar di seluruh Indonesia. Mereka ada spesifikasi untuk itu," kata dia seusai membuka rapat Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) tingkat pusat.

Ia menjelaskan, pelatihan urban rescue untuk potensi bahaya gempa bumi adalah salah satu program prioritas di seluruh Kantor SAR Indonesia demi menciptakan ketahanan bencana nasional sebagaimana amanah konstitusi.

Ia menilai hasil dari pelatihan dan masifnya sosialisasi membuat secara umum masyarakat perkotaan sudah tahu apa yang harus dilakukan saat gempa bumi. Dicontohkan misalnya lekas keluar dari bangunan saat merasakan getaran, selalu berusaha lindungi kepala dan tetap tenang.

Baca juga: Basarna latih relawan teknis pertolongan pertama saat kedaruratan
Baca juga: SAR-Brimob Bone gelar latihan gabungan asah kemampuan


Kusworo pun mengakui kesadaran masyarakat untuk mengetahui upaya menjaga keselamatan diri dari potensi gempa meningkat atas respons dari gempa 7,1 magnitudo di perairan Megathrust Nankai Jepang beberapa waktu lalu, dan kekhawatiran terjadi kondisi yang sama pada zona megathrust Indonesia segmen Mentawai-Siberut dan Selat Sunda.

Oleh karena itu Basarnas akan lebih memperluas cakupan dan muatan pelatihan urban rescue dengan jumlah peserta dari masyarakat dan fokus materi yang detil seputar gempa bumi skala besar dari zona megathrust.

"Muatan yang ditambahkan dalam pelatihan seperti materi tactical exercise. Mengajarkan bagaimana bertindak menyelamatkan diri saat terjebak di dalam gedung dan bagaimana memanfaatkan peralatan yang ada seperti tali-temali," kata dia.

Melalui pelatihan tersebut pihaknya mengharapkan masyarakat lebih siap menghadapi potensi gempa zona megathrust di Indonesia yang sebagaimana diungkapkan oleh ahli termasuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dampaknya akan lebih besar karena lama tidak ada aktivitas hingga dapat memicu tsunami.
​​​​
"Dalam konteks ini kami tentu sangat terbuka kepada kalangan pegiat dan potensi SAR untuk bersama-sama berbagi pengalaman/kemampuan seputar teknik rescue kepada masyarakat sekitar," kata Kusworo.

Baca juga: Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Baca juga: Pelatihan IOWave 2023 gunakan skenario tsunami gempa megatrusht 9.0
Baca juga: Pelajar Aceh Barat latihan hindari dampak tsunami

 

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024