Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan Bank Jatim telah memberi kontribusi di sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mencapai lebih dari Rp400 miliar.

“Bank Jatim telah memberi kontribusi di sektor BUMD lebih dari Rp400 miliar sekaligus Pendapatan Daerah untuk Jatim,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Adhy menuturkan peran Bank Jatim semakin maksimal karena akan melakukan Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain seperti Bank NTB Syariah, Bank Lampung, dan Bank Banten.

Meski demikian, Adhy terus mendorong Bank Jatim untuk masif membangun inovasi digital agar dapat menangkap peluang di era ekonomi digital mengingat saat ini nasabah mengutamakan kecepatan dan kenyamanan dalam mengakses perbankan.

Baca juga: Bank Jatim gencar mengembangkan layanan digital

Oleh sebab itu, Bank Jatim harus mampu menciptakan layanan perbankan yang bisa menjangkau masyarakat luas, bermanfaat, dan mengakomodasi kebutuhan nasabah.

Terlebih, Bank Jatim juga sudah sangat mendukung pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kredit dan CSR sehingga perlu didukung dengan adanya inovasi digital.

“Upaya mengenali customer tidak boleh berhenti. Bank Jatim harus membangun inovasi digital dan meningkatkan keamanan siber demi meningkatkan kepercayaan masyarakat,” kata Adhy. Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyatakan pihaknya masif berinvestasi dalam teknologi informasi, mengembangkan platform digital yang user friendly, serta meningkatkan kualitas layanan digital.

Baca juga: Dirut: Kredit konsumer Bank Jatim dorong kesejahteraan masyarakat

Beberapa contoh pengembangan platform digital Bank Jatim saat ini adalah JConnect Mobile Banking, JConnect Remmitance, JConnect Invest, E-KMG, dan sebagainya.

Menurut dia, melalui pengembangan layanan digital ternyata dapat menarik lebih banyak nasabah terutama generasi muda serta membuka membuka peluang pendapatan baru seperti dari fee-based services.

“Bank Jatim agresif mengembangkan layanan digital karena era ekonomi digital mengubah lanskap bisnis secara drastis termasuk industri perbankan,” katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024