Dhaka (ANTARA) - Di tengah berbagai tantangan signifikan yang ditimbulkan oleh banjir di Bangladesh, Kedutaan Besar (Kedubes) China menyumbangkan makanan siap saji, air minum, dan kebutuhan hidup yang esensial ke Feni, daerah yang terdampak paling parah, pada Minggu (25/8).

Batch awal pasokan itu akan digunakan untuk membantu 2.000 orang. Dalam sepekan ke depan, pemberian bantuan itu akan berlanjut, menyediakan makanan dan pasokan bagi total 6.000 orang.

Pihak kedubes berencana mendistribusikan paket makanan dan pasokan lainnya kepada 1.300 rumah tangga (sekitar 5.200 orang) guna membantu membangun kembali rumah mereka. Total nilai proyek bantuan itu mencapai 6 juta taka Bangladesh (1 taka Bangladesh = Rp129,3).

"Di saat Bangladesh menghadapi banjir (yang terjadi secara) tidak terduga ini, masyarakat China merasa sangat prihatin dengan para korban dan berharap dapat memberikan sedikit bantuan untuk membantu masyarakat Bangladesh dalam mengatasi masa-masa sulit ini sesegera mungkin," kata Minister Counsellor Liu Yuyin dalam acara penyaluran bantuan itu.

 Liu mengungkapkan bahwa Palang Merah China (Red Cross Society of China) akan menyumbangkan 100.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.554) kepada Perhimpunan Bulan Sabit Merah Bangladesh (Bangladesh Red Crescent Society) untuk bantuan kemanusiaan darurat. Kedubes China akan menyumbangkan 20.000 dolar AS kepada Kepala Penasihat Dana Bantuan dan Kesejahteraan (Chief Adviser Relief and Welfare Fund) Bangladesh

"Kami yakin, dengan upaya bersama dari pemerintahan sementara dan masyarakat Bangladesh, negara ini akan mengatasi berbagai kesulitan yang ada dan membangun kembali rumah yang lebih baik," imbuhnya.

Bangladesh mengalami banjir terburuknya dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah warga yang tewas akibat banjir itu bertambah menjadi 18 orang dan hampir 5 juta orang di 11 dari total 64 distrik di negara tersebut turut terdampak, tutur pihak berwenang pada Sabtu (24/8).

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024