Jakarta (ANTARA News) - Atletico Madrid lolos ke semifinal piala Eropa untuk pertama kali sejak 1974 pada turnamen yang berubah menjadi Liga Champions ini setelah menang dengan agregat 2-1 dari Barcelona.
Stadion Vicente Calderon mempertahankan keangkerannya di turnamen Eropa ketika pada leg kedua perempatfinal melawan Barcelona, Atletico menumbangkan raksasa sepakbola Eropa itu dengan skor 1-0.
Atletico memulai laga dengan cemerlang setelah menjaringkan gol pada menit kelima lewat Koke.
Gol semata wayang dari Koke ini didahului oleh tendangan Adrian Lopez yang membentur mistar gawang namun kembali diolah para pemain Atletico sebelum dimasak Lopez lewat kepalanya untuk diteruskan ke Koke yang menyambutnya dengan satu voli yang tak bisa dihalau kiper Barca Jose Manuel Pinto.
Enam kemudian Atletico nyaris menggandakan gol ini setelah tendangan di dalam kotak penalti yang dilepaskan David Villa tepat menghantam mistar gawang Barca. Tendangan membentur mistar gawang kembali dilepaskan Villa sehingga Atletico tidak beruntung menambah gol pada babak pertama.
Sedangkan Andres Iniesta menciptakan peluang ketika bola hasil curiannya dia olah untuk diakhirinya dengan tembakan menyasar gawang Atletico namun kiper Thibaut Courtois sukses menyelamatkan gawangnya.
Barca yang menguasai 70 persen penguasaan bola namun kalah banyak dalam menciptakan peluang terus menekan di menit-menit terakhir babak pertama, namun kedudukan tetap 1-0 di babak pertama.
Memasuki babak kedua, baik Atletico dan Barca belum mengubah formasi pemainnya, tapi pada sekitar sepuluh menit babak ini Xavi Hernandez melepaskan umpan cantik kepada Neymar, namun Thibaut Courtois sigap menghalau tapi bola halauan ini kembali mengarah Xavi, sayang tembakan Xavi melebar dari gawang Atletico.
Barcelona yang makin merajalela di babak kedua ini kemudian menarik Iniesta pada menit 72 untuk menggantinya dengan Pedro Rodriguez.
Pertandingan menjadi lebih terbuka. Barcelona semakin banyak memajukan pemain-pemainya ke depan gawang Atletico sehingga beberapa kali menciptakan peluang gol diantaranya dari Neymar yang gagal mengonversi peluang bersih dari umpan silang Alexis Sanchez.
Sebaliknya tuan rumah masih bisa membahayakan diantaranya lewat Diego yang mengantikan Adrian sempat mengancam gawang Barca.
Semakin ofensifnya Barca dan waktu yang semakin kritis, Atletico berusaha memelihara keunggulan dengan memasukkan gelandang Cristian Rodriguez untuk memotong suplai bola Barca dari tengah, dan menarik penyerangnya David Villa.
Barca terus memberondong Atletico pada menit-menit terakhir, namun gagal memberikan ancaman berarti, sebalikanya Pinto dipaksa melakukan penyelamatan untuk menggagalkan upaya gol Cristian Rodriguez.
Barca tak berhasil membalas gol, dan Atetico pun melenggang ke semifinal pertama sejak 1974 ketika menghancurkan AC Milan 4-1 tahun itu.
Atletico juga memenangi 17 dari 18 laga kandangnya di Vicente Calderon di kompetisi Eropa, termasuk lima kali berturut-turut di musim ini. Satu-satunya kekalahan terjadi ketika mereka kalah 0-2 dari FC Rubin Kazan pada 32 Besar Liga Europa pada Februari 2013.
Sebaliknya impian Barcelona mengejar sukses ketujuh berturut-turut lolos dari perempatfinal Liga Champions pupus dan rekor perempatfinal Barca di piala Eropa terhenti di angka 16, kendati telah menciptakan rekor mengesankan dengan 13 menang dan tiga kali kalah. Dua kegagalan Barca mencapai final sebelumnya terjadi pada 1991/92 dan 1993/94.
Susunan pemain:
Atletico Madrid: Thibaut Courtois, Diego Godín, Filipe Luis, Francisco Juanfran, Miranda, Tiago, Koke, Raul Garcia, Gabi, Adrian (Diego), David Villa (Cristian Rodriguez)
Barcelona: Jose Manuel Pinto, Javier Mascherano, Marc Bartra, Jordi Alba, Dani Alves, Cesc Fabregas (Alexis Sanchez), Xavi, Sergio Busquets, Andres Iniesta (Pedro Rodriguez), Lionel Messi, Neymar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014