Perlu untuk membangun dan memanfaatkan berbagai platform kerja sama bagi pertukaran industri, menjaga stabilitas dan kelancaran rantai industri dan pasokan, serta memfasilitasi inovasi teknis industri robot di seluruh dunia.
Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menekankan perlunya mengembangkan sebuah lingkungan yang terbuka untuk inovasi teknis dan mendukung perusahaan-perusahaan asing serta lembaga penelitian untuk berinvestasi di China.

PM Li menyampaikan hal itu ketika berbicara tentang memajukan industri robot melalui kolaborasi erat global. Ia  melakukan kunjungan lapangan ke Pameran Robot Dunia (World Robot Expo) 2024 di Beijing pada Minggu (25/8).

Dia mengatakan bahwa perlu untuk membangun dan memanfaatkan berbagai platform kerja sama bagi pertukaran industri, menjaga stabilitas dan kelancaran rantai industri dan pasokan, serta memfasilitasi inovasi teknis industri robot di seluruh dunia.

Li berkeliling di ruang pameran dan bertanya mengenai performa, keunggulan teknologi, dan khususnya penerapan beberapa robot yang dipamerkan.

Pameran tersebut merupakan bagian dari Konferensi Robot Dunia (World Robot Conference) yang berlangsung selama lima hari dan dibuka pada Rabu (21/8) dengan mengusung tema "Membangun Kekuatan Produktif Berkualitas Baru untuk Masa Depan Cerdas Bersama" (Co-fostering New Quality Productive Forces for a Shared Intelligent Future).

Li menyerukan upaya-upaya yang lebih kuat untuk mendorong inovasi teknis dan pengembangan industri guna menumbuhkan mesin pertumbuhan baru dan terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengacu pada robot sebagai "tolok ukur penting bagi inovasi teknis dan kekuatan manufaktur kelas atas," Li menyebutkan bahwa inovasi yang relevan harus menargetkan peningkatan industri, permintaan peningkatan konsumsi, dan batas-batas industri terkemuka di dunia.

Li menambahkan bahwa keunggulan China, mulai dari pasar domestik yang sangat besar hingga skenario inovasi yang melimpah, harus dimanfaatkan secara maksimal, sementara penerapan inovasi teknologi terkait robot di berbagai sektor seperti manufaktur, pertanian, dan jasa harus dipercepat.

Untuk menggenjot industri robot, dia juga menggarisbawahi perlunya melibatkan lebih banyak investasi modal ventura, menginkubasi lebih banyak perusahaan-perusahaan unicorn dan lebih banyak perusahaan "raksasa kecil", yakni perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang berspesialisasi dalam pasar ceruk tertentu dan mengedepankan teknologi mutakhir, serta menumbuhkan klaster-klaster industri yang memiliki spesialisasi dan keunggulan. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024