Perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya umumnya mengalami dampak yang lebih signifikan dan peningkatan kerentanan dalam situasi bencana

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ratna Susianawati menyoroti peran penting perempuan dalam upaya mitigasi bencana.

"Perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling rentan dalam situasi darurat, namun juga bisa menjadi relawan yang tangguh dan berkontribusi signifikan dalam penanggulangan bencana," kata Ratna Susianawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Anak-anak korban KDRT di Bogor dipastikan kondisinya aman

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas perempuan menjadi fokus utama dalam program-program penanggulangan bencana.

Pasalnya, perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya umumnya mengalami dampak yang lebih signifikan dan peningkatan kerentanan dalam situasi bencana.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap fasilitas dasar, perpisahan dari keluarga dan komunitas, serta kurangnya privasi dan bantuan kemanusiaan yang responsif gender.

Menurut Ratna Susianawati, situasi bencana secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya kekerasan, bahkan hingga empat kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Baca juga: Puluhan pengurus ponpes di Cirebon susun strategi cegah kekerasan anak

"Kenaikan kasus kekerasan telah tercatat dalam beberapa peristiwa bencana besar seperti di Aceh 2005-2006, Padang 2010, dan Sulawesi Tengah 2018-2019," katanya.

Kekerasan berbasis gender merupakan ancaman serius yang membayangi perempuan dan anak perempuan, baik sebelum maupun selama bencana.

"Kenaikan signifikan kasus kekerasan berbasis gender dalam situasi darurat mengharuskan kita untuk bertindak tegas dan proaktif. Pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender harus menjadi prioritas utama tanpa menunggu adanya bukti konkret. Adanya potensi ancaman sudah cukup menjadi alasan kuat untuk mengambil tindakan preventif," kata Ratna Susianawati.

Baca juga: KPAI minta hasil otopsi ulang jenazah AM segera diumumkan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024