Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengingatkan kepada para orang tua mengenai pentingnya edukasi terkait asupan bergizi bagi anak untuk mencegah stunting atau tengkes.

"Makanya nanti ada edukasi, karena bukan soal pemberian asupan saja tapi ada edukasi," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Senin.

Karena itu​​ di samping sosialisasi kandungan makanan, pendidikan pola asuh yang rutin dilaksanakan Puskesmas supaya seiring ketika asupan makanan disiapkan tapi ilmu pola asuh juga tepat.

Dhany menyebutkan, orang tua perlu memahami penanganan yang benar dan tepat ketika dihadapkan dengan hal-hal yang bersifat sensitif, seperti stunting.

Menurut Dhany, orang tua merupakan sekolah paling utama bagi anak dalam memberikan edukasi dan menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang.

Baca juga: Jakpus luncurkan program PMT di Kecamatan Sawah Besar

Karena itu, orang tua harus memastikan makanan yang disiapkan masuk ke lambung anak dan dapat dicerna dengan baik.
"Perlu ketelatenan, perlu kesabaran tingkat tinggi, oleh karena itu inilah pentingnya sosialisasi dan edukasi untuk orang tua agar bisa memahami betul pola asuh dalam merawat anak," katanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat telah meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak di bawah lima tahun (balita) di Rumah Susun Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, pada Selasa (20/8) lalu.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi Widiastuti menyebutkan, pihaknya sudah memberikan pelatihan untuk kader-kader dalam mendistribusikan informasi terkait gizi anak.

Hal tersebut diisi melalui program kesehatan bersama kelompok peduli ibu, kelompok kelas balita, kelas ibu anak, dan lain sebagainya.

"Menu itu kita bagikan, komposisi juga ada. Pelatihan nanti bisa kita siapkan. Sebenarnya sudah sering kita infokan ke orang tua balita bagaimana cara memberikan makanan sehat," kata Lusi.

Baca juga: Jakpus kampanyekan siswa SD gerakan makan ikan ikhtiar generasi sehat

Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.

Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang sebanyak 213 balita yang tersebar di Kelurahan Bendungan Hilir 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48) dan Gelora (4).

Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).

Kemudian Kecamatan Johar Baru sebanyak 135 balita yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi 43 kasus, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024