Karena itu di samping sosialisasi kandungan makanan, pendidikan pola asuh yang rutin dilaksanakan Puskesmas supaya seiring ketika asupan makanan disiapkan tapi ilmu pola asuh juga tepat.
Dhany menyebutkan, orang tua perlu memahami penanganan yang benar dan tepat ketika dihadapkan dengan hal-hal yang bersifat sensitif, seperti stunting.
Baca juga: Jakpus luncurkan program PMT di Kecamatan Sawah Besar
Karena itu, orang tua harus memastikan makanan yang disiapkan masuk ke lambung anak dan dapat dicerna dengan baik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat telah meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak di bawah lima tahun (balita) di Rumah Susun Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, pada Selasa (20/8) lalu.
Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi Widiastuti menyebutkan, pihaknya sudah memberikan pelatihan untuk kader-kader dalam mendistribusikan informasi terkait gizi anak.
Hal tersebut diisi melalui program kesehatan bersama kelompok peduli ibu, kelompok kelas balita, kelas ibu anak, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jakpus kampanyekan siswa SD gerakan makan ikan ikhtiar generasi sehat
Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.
Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang sebanyak 213 balita yang tersebar di Kelurahan Bendungan Hilir 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48) dan Gelora (4).
Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).
Kemudian Kecamatan Johar Baru sebanyak 135 balita yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi 43 kasus, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024