Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyiagakan sebanyak 6.000 personel untuk mengamankan seluruh rangkaian tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Mereka akan bertugas selama 121 hari terhitung mulai 27 Agustus hingga 25 Desember 2024," kata Kepala Polda NTT Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikan Kapolda usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja 2024 di Lapangan Polda NTT bersama dengan sejumlah Forkopimda di daerah itu.

Kapolda mengatakan 6.000 personel Polri itu nantinya akan dibantu 486 personel Brimob serta 29.000 personel Linmas.

"Pasukan ini akan disebar di 9.714 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT," ujarnya.

Baca juga: Kodam Udayana siapkan 6.000 personel amankan pilkada di Bali-Nusra 

Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa kolaborasi yang kuat antara Polri, TNI, KPU, Bawaslu, dan komponen masyarakat lainnya juga menjadi fokus utama dalam menyukseskan pelaksanaan pilkada serentak.

Kapolda menegaskan bahwa sinergi antarlembaga adalah kunci untuk menciptakan pengamanan yang efektif dan proaktif.

Seluruh anggota Polri diinstruksikan untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri selama pelaksanaan Pilkada.

Selain itu, Daniel juga mengingatkan seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme yang dapat memanfaatkan momentum pilkada, khususnya di daerah-daerah yang dianggap rawan.

Penegakan hukum terhadap pelanggaran pilkada akan dilakukan secara tegas melalui Sentra Gakkumdu untuk memastikan keadilan dan kejujuran dalam setiap tahapan pemilihan.

Baca juga: Dewan Pers ajak jurnalis NTT jaga netralitas pemberitaan dalam pilkada

Kapolda juga memberikan arahan strategis kepada seluruh personel untuk menghadapi potensi gangguan selama pelaksanaan Pilkada 2024.

Ia menekankan pentingnya kesiapan mental dan fisik yang dilandasi dengan komitmen moral serta disiplin kerja yang tinggi agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Selain itu, Kapolda menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi kerawanan dengan mengoptimalkan peran intelijen dan Bhabinkamtibmas guna mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu proses pemilihan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan bahwa jumlah personel Polda NTT yang diturunkan saat ini lebih kecil dibandingkan saat pengamanan Pemilu 14 Februari 2024 .

“Jumlahnya berbeda. Saat pemilu jumlahnya 9.500 personel karena ada pilpres dan pileg,” ujarnya.

Ia menambahkan pelibatan personel tambahan juga dalam pengamanan pilkada disesuaikan dengan besar kecilnya potensi ancaman di wilayah itu.

Baca juga: KSAD: Satu perwira TNI AD ajukan pengunduran diri maju Pilkada NTT
Baca juga: PDIP tetapkan Ansy Lema jadi bakal calon gubernur NTT
Baca juga: Viktor Laiskodat umumkan tidak maju pada Pilkada 2024

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024