Palu (ANTARA News) - Lebih 2.000 umat Katolik Jumat pagi hingga siang hari mengikuti prosesi "requiem" (misa arwah) untuk tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu, yang dilaksanakan di Gereja Katolik Santa Maria, Jalan Tangkasi Palu, Sulawesi Tengah. Misa ini dipimpin Uskup MGR Josephus Suwantan MSc dari Keusukupan Wilayah Manado (Sulawesi Utara) didampingi Pastor Paroki Santa Maria Palu MGR Melky Toreh. Prosesi misa requiem bagi Tibo dkk yang telah menjalani eksekusi di hadapan regu tembak dari Brimob Polda Sulteng pada pukul 00:15 Wita itu berlangsung khusu serta dalam suasana kesedihan. Di altar bagian ruangan depan gereja yang berhadapan dengan jemaat, terlihat sebuah reflika peti mati yang dihiasi tiras kelambu, selain terpampang foto diri Tibo, Dominggus, dan Marinus dalam ukuran besar. Uskup Suwantan mengatakan requiem diperuntukkan khusus kepada pemeluk agama Katolik yang baru saja meninggal dunia. "Dengan melakukan misa ini kita berarti mendoakan mereka supaya arwah ketiganya (Tibo, Dominggus dan Marinus) kelak mendapat tempat di sisi Tuhan," tuturnya. Uskup Suwatan bersama para jemaat Katolik setempat juga berdoa agar pihak keluarga Tibo dkk tetap diberi kekuatan iman dalam menghadapi beban dan cobaan yang cukup berat ini. "Saya minta keluarga terutama istri dan anak-anak mereka tetap tabah dan berserah penuh kepada Tuhan, sebab hanya Dia-lah hakim yang adil dan kelak akan mengadili semua manusia," katanya menambahkan. Tampak hadir dalam prosesi misa arwah selain istri dan anak dari Fabianus Tibo dan Marinus Riwu, juga para pimpinan dan tokoh gereja se-Kota Palu. Menurut informasi, usai mengikuti prosesi requiem, semua keluarga Tibo serta Marinus langsung bertolak ke kampung halaman mereka di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali. Sementara jenazah Tibo dan Marinus sejak pukul 06;30 telah diterbangkan menuju Beteleme melalui Lapter Soroako, Sulsel, dengan menggunakan pesawat khusus milik Polri. Sedangkan jenazah Dominggus da Silva dikuburkan di tempat pemakaman kristen di Desa Peboya, Kecamatan Palu Timur. FX Murdianto, salah seorang pengurus teras Gereja Katolik Santa Maria Palu, usai menghadiri misa arwah kepada ANTARA mengatakan pihak Yayasan Katolik terpaksa meliburkan semua sekolah pada hari ini, guna memberikan kesempatan kepada guru dan orangtua murid mengikuti prosesi requiem. Sekolah-sekolah yang diliburkan itu mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA yang berada dalam pengelolaan Yayasan Katolik. Prosesi requiem di Gereja Katolik Santa Maria Palu itu mendapat penjagaan dari aparat gabungan Polres Palu dan Polda Sulteng yang dipimpin AKBP Pol Victor Batara SH. Sebelumnya, Paroki Santa Maria Palu merencanakan menggelar ibadah requiem terhadap jenazah Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu seusai menjalani hukuman mati di hadapan regu tembak. Namun permohonan melaksanakan requiem selama sehari tersebut tidak direstui pihak Kejaksaan Negeri Palu selaku tim eksekutor di lapangan, dengan pertimbangan masalah keamanan. (*)
Copyright © ANTARA 2006