Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat sesi pagi, berjalan mendatar karena minimnya sentimen positif yang baru. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas mengatakan minimnya berita positif baru dari dalam negeri mengakibatkan indeks bergerak datar. Menurut dia, melemahnya hampir semua bursa regional mengikuti turunnya bursa Wall Street di New York akibat merosotnya kepercayaan dan turunnya indeks perbankan. Indeks dari indikator utama ekonomi AS yang dikeluarkan organisasi riset Conference Board turun 0,2 persen, merupakan penurunan kali kelima dalam delapan bulan terakhir, didorong oleh merosotnya kepercayaan konsumen dan jatuhnya pembanguan perumahan. Selain itu, lanjutnya, melemahnya nilai tukar rupiah yang melemah terhadap mata uang asing juga menjadi sentimen negatif "Indeks yang sudah memasuki posisi jenuh beli dan menguat selama satu pekan, rawan koreksi," tambahnya. Pada perdagangan sesi pagi ini, tekanan jual saham lebih besar dibanding yang naik. Saham yang turun mendominasi dengan 53 dibanding 35 dan 67 efek tidak bergerak. Kenaikan indeks ini diangkat oleh saham-saham sektor perbankan, seperti Bank Central Asia (BBCA) dan Bank BRI (BBRI), sementara Bank Mandiri (BMRI) stagnan. IHSG sesi pagi terangkat 1,042 poin atau 0,07 persen menjadi 1.508,407 dan Indeks LQ45 menguat 0,198 poin atau 0,06 persen ke level 334,308. Transaksi yang terjadi mencapai 12.075 kali dengan volume 910,509 juta saham dan nilai Rp898,871 miliar. BBCA naik Rp150 menjadi Rp4.825, BBRI menguat Rp50 ke posisi Rp5.025 dan BMRI stagnan di harga Rp2.300. (*)
Copyright © ANTARA 2006