Palembang (ANTARA) -
Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatera Selatan menjangkau hutan adat Tebat Benawa untuk melestarikan dan meningkatkan hasil produksi kopi.
 
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pagaralam Lusapta Yudha Kurnia di Pagaralam, Minggu, mengatakan bahwa dalam upaya meningkatkan produksi dan mempertahankan kelestarian kopi pihaknya menjangkau hutan adat Tebat Benawa Pagaralam tersebut dengan menggandeng CSR dari Pupuk Sriwijaya atau Pusri.
 
Menurutnya pertanian dan pariwisata merupakan nilai jual tersendiri bagi Kota Pagaralam terutama kopi yang menjadi salah satu identitas daerah yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda hal itu menjadi modal penting dalam membangun sektor ekonomi Kota Pagaralam.
 
Ada jenis kopi di Kota Pagaralam yakni kopi robusta sehingga menjadi populer dan dikembangkan selain karena faktor topografi juga secara perawatan pengembangan dan ketahanan terhadap hama lebih tinggi dibanding jenis kopi lainnya.
 
"Saya mewakili Pemerintah Kota Pagaralam sangat mengapresiasi dan menyambut baik program kopi adat Debat Benawa Pagaralam selain meningkatkan hasil produksi kopi juga tetap mempertahankan kelestarian lingkungan kita ini," katanya.
 
Ia menambahkan Pemkot Pagaralam juga berkomitmen melestarikan hutan adat Mude Ayik Tebet Benawa untuk menyukseskan program perhutanan sosial untuk pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan.
 
"Kami berkomitmen menguatkan kelompok usaha perhutanan sosial di Kota Pagar Alam, serta memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan adat Mude Ayik Tebat Benawa," tutupnya. 

Baca juga: Kopi Pagaralam tak lagi "asalan"

Baca juga: Mendongkrak produktivitas kopi Sumsel

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024