Pada Jumat (23/8), sekitar 50 delegasi dari kedua negara menghadiri sesi ke-4 komite gabungan pangkalan konservasi, penelitian, dan inovasi tanaman obat China-Indonesia yang diselenggarakan di Haikou, Ibu Kota Provinsi Hainan, China selatan.
Haikou (ANTARA) - Para pejabat dan pakar di sebuah konferensi internasional di China mengatakan mereka menantikan lebih banyak lagi kerja sama penelitian dan konservasi tanaman obat antara China dan Indonesia.

Pada Jumat (23/8), sekitar 50 delegasi dari kedua negara menghadiri sesi ke-4 komite gabungan pangkalan konservasi, penelitian, dan inovasi tanaman obat China-Indonesia yang diselenggarakan di Haikou, Ibu Kota Provinsi Hainan, China selatan.

Para delegasi itu membahas pembangunan pangkalan tersebut dan fokus pekerjaan yang akan datang, serta mendorong transformasi kerja sama penelitian ilmiah dan standar koordinasi antara kedua belah pihak.

Luas area konstruksi pangkalan tersebut saat ini melampaui 30 hektare. Pengerjaan proyek itu berjalan dengan baik dan diperkirakan akan secara resmi rampung pada Oktober 2024, kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Kerja Sama Internasional Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China Chen Shuai mengatakan harapannya bahwa institusi-institusi penelitian ilmiah dan perusahaan-perusahaan farmasi dari kedua negara, yang memiliki kemampuan dalam penelitian dan pengembangan (litbang) serta inovasi, akan terus melakukan litbang tanaman obat secara sistematis, dan terus meningkatkan tingkat teknis dalam pemanfaatan sumber daya obat mereka.

Institusi penelitian di kedua negara akan memperdalam kerja sama dalam penelitian terkait standar kualitas bahan obat, memperkuat pembelajaran timbal balik terkait standar kualitas tersebut, serta memperkuat penelitian tentang kebijakan dan regulasi.

Pertemuan tersebut juga merilis sebuah inisiatif yang berkaitan dengan penguatan kerja sama dalam penelitian terkait standar bahan-bahan medis. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024