Badung, Bali (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan bahwa kiprah partai politik dan praktik demokrasi di Indonesia saat ini sedang disorot publik karena merupakan tahun diselenggarakan pesta demokrasi.
"Tahun ini adalah tahun di mana praktik demokrasi, termasuk kiprah partai politik kita sedang disorot publik. Ini tanggung jawab kita semua untuk mempertahankan yang sudah baik dan memperbaiki yang masih kurang," kata dia saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar VI PKB di Badung, Provinsi Bali, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa pada pilkada serentak November mendatang, masyarakat berharap peran partai politik ke depan akan lebih baik dan tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Baca juga: Komisi II DPR akan putuskan revisi PKPU Pilkada besok pagi
Di hadapan para kader PKB, Wapres meminta untuk memilih pemimpin daerah yang memiliki kemampuan dan berintegritas, serta mampu menyediakan kebutuhan dasar rakyat.
"Pilihlah pemimpin daerah yang memiliki kemampuan dan berintegritas, bukan hanya demi kemenangan, kepala daerah yang mampu menyediakan kebutuhan dasar, termasuk layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai serta memperbaiki taraf hidup rakyatnya," kata dia.
Ia juga berharap, seluruh kader dan simpatisan PKB dapat ikut membantu menciptakan suasana pilkada yang kondusif dan aman pada November mendatang.
Kehadiran Wapres untuk membuka Muktamar VI PKB di Bali. Selain Wapres, sejumlah pejabat yang turut hadir dalam pembukaan Muktamar VI PKB, yakni Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Muktamar VI PKB juga akan ditutup oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dilaksanakan pada Minggu (25/8).
Baca juga: Pengamat: Putusan MK ubah peta politik dalam Pilkada 2024
Baca juga: Pengamat: Politik sandera rusak institusi penegak hukum
Baca juga: Pengamat menilai tak ada kata terlambat bagi Jokowi untuk minta maaf
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024