"Keduanya kami amankan saat melintas di Jalan Kedung Cowek Surabaya yang mengarah ke Jembatan Suramadu," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan di sela razia ofensif, Rabu dini hari.
Kedua pria yang identitasnya dirahasiakan tersebut dibawa ke Mapolrestabes di Jalan Sikatan Surabaya untuk dimintai keterangan. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengungkap kasus ini.
"Keduanya kami periksa karena diduga uang-uang itu akan digunakan untuk serangan fajar. Tapi data selengkapnya belum bisa diungkap karena masih tahap proses," katanya.
Polrestabes Surabaya melakukan razia di dua lokasi berbeda. Pertama di Bundaran Waru, pintu masuk Kota Surabaya dari arah Sidoarjo dan ruas Jalan Kedung Cowek, Jembatan Suramadu.
"Sebanyak 167 personel mengikuti apel siaga. Tujuan utamanya hanya satu, yakni menjaga keamanan dan ketertiban selama Pemilu digelar," kata mantan Kapolres Sidoarjo tersebut.
Personel adalah gabungan dari berbagai satuan dan fungsi, seperti Sabhara, Lalu Lintas, Brimob, Reserse dan Intel serta fungsi lainnya.
Tepat pukul 24.00 WIB, Kapolrestabes terlebih dahulu memimpin apel persiapan. Selanjutnya, tim bergerak ke perbatasan Surabaya-Sidoarjo selama dua jam atau hingga pukul 02.00 WIB.
Petugas yang membawa senjata lengkap juga melibatkan tim dari Satuan Unit Satwa (K-9). Kendaraan roda empat dan dua tidak luput dari razia, termasuk memeriksa barang bawaan pengendara.
Selanjutnya, tim lain menggelar razia di Jalan Kedung Cowek mulai pukul 03.00 WIB. Namun, di kawasan perbatasan Surabaya-Madura itu dilakukan secara tertutup.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014