Jakarta (ANTARA) - Pameran World Press Photo 2024 yang menampilkan karya-karya terbaik di bidang fotojurnalistik dan foto dokumenter secara resmi telah dibuka di Jakarta, Sabtu.

Manajer dan kurator pameran World Press Photo, ⁠Marika Cukrowski menyampaikan bahwa karya-karya yang meraih penghargaan di Kontes World Press Photo ini menampilkan berbagai isu mendesak dari seluruh dunia, mulai dari perang di Gaza dan Ukraina, migrasi, keluarga, hingga demensia.

"Sejak 1955, ajang tahunan World Press Photo menyoroti contoh-contoh fotojurnalistik yang paling menarik, informatif dan inspiratif serta penceritaan visual dari seluruh dunia," kata Marika.

Baca juga: Jakarta dan Yogyakarta jadi tuan rumah pameran World Press Photo

Baca juga: "Suara Lantang" raih foto terbaik World Press Photo 2020


Ia mengungkapkan, pameran ini menampilkan para pemenang berbakat dari ajang World Press Photo baru-baru ini, yang diakui oleh juri independen dan dinilai berdasarkan empat kategori di antaranya Tunggal yang berisi foto-foto individual, Cerita yang terdiri dari 4 hingga10 foto, Proyek Jangka Panjang yang berisi 24 hingga 30 foto, dan Format Terbuka yang merupakan proyek foto memanfaatkan berbagai media dan teknik bercerita.

Terpilih dari lebih dari 61.000 entri, karya-karya pemenang yang dipamerkan juga mengabadikan beberapa isu terbesar yang tengah dihadapi dunia saat ini, mulai dari konflik dan pergolakan politik yang keras hingga krisis iklim serta keselamatan perjalanan para imigran.

Menurut dia, dengan menyatukan kisah-kisah penting itu, pameran ini membangkitkan pemahaman dan kesadaran yang lebih besar terhadap peristiwa-peristiwa terkini, serta sebagai pengingat akan pentingnya kebebasan pers di seluruh penjuru dunia.

Salah satu karya yang dipamerkan adalah foto dari fotografer Indonesia Arie Basuki, yang meraih honorable mention untuk Kawasan Asia Tenggara dan Oseania untuk fotonya tentang polusi di Sungai Cileungsi.

"Ini menunjukkan pentingnya kebebasan pers dan menjadi bukti keberanian, keahlian, dan empati dari para fotografer," ujarnya.
Suasana Pameran World Press Photo 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (24/8/2024). (ANTARA/Adimas Raditya)


Adapun rangkaian proses sebagai berikut, World Press Photo membuka ajang tahunannya dengan mengeluarkan panggilan secara global untuk pengiriman karya pada Desember 2023, di mana panggilan terbuka ini ditutup pada 12 Januari 2024. Tercatat karya-karya 3851 fotografer dari 130 negara diserahkan untuk dipertimbangkan.

Enam juri regional yang mewakili Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Oseania meninjau dan memilih entri dari masing masing wilayah mereka.

Selanjutnya, 380 entri berhasil lolos ke juri global, yang terdiri dari ketua juri regional dan ketua global.

Pada Februari 2024, analis forensik independen meninjau dan mengeliminasi entri yang tidak mengikuti aturan mengenai manipulasi gambar. Terdapat 784 foto kemudian disisihkan dari ajang.

Untuk setiap kategori: Tunggal, Cerita, Proyek Jangka Panjang, dan Format Terbuka, juri global memilih satu karya pemenang per wilayah. Juga terdapat enam penghargaan kehormatan dan dua penghargaan khusus Juri.

Kemudian, sebuah tim penelitian independen memeriksa dan menyempurnakan keterangan yang disediakan oleh peserta pada Maret 2024.

Persiapan buku tahunan dan pameran pun berlanjut, hingga April 2024 World Press Photo mengumumkan semua pemenang dan menggelar pameran tahunan yang perdana di Amsterdam.

Pameran World Press Photo 2024 diselenggarakan pada 24 Agustus hingga 22 September 2024 di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta.

Baca juga: Foto-foto pemenang The World Press Photo dipamerkan di Jakarta

Baca juga: Fotografer Venezuela menangi kontes World Press Photo


 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024