Sorong (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan pelatihan kreativitas kepada guru di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, sebagai upaya meningkatkan kapasitas guru di bidang seni rupa sehingga nantinya ditularkan kepada peserta didik di wilayah itu.
 
Perwakilan Tim Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Dr. Muksin, di Sorong, Sabtu, menjelaskan tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kreativitas guru di Kabupaten Sorong supaya mampu memberi pengajaran kepada siswa tentang seni rupa.
 
"Karena seni rupa jarang diajarkan di pedalaman daerah 3T, sehingga ini menjadi penting penguatan kapasitas guru tentang seni rupa supaya nantinya menjadi modal untuk mengajarkan kepada anak didik," kata dia.
 
Di dalam pelatihan itu, tiga hal penting yang diajarkan yakni menggambar, membuat karya tie dye teknik celup dan membuat karya seni rupa teknik cap daun.

Baca juga: Perusahaan China bangun patung robot di kampus ITB Jatinangor

Baca juga: Harga kost dekat kampus ITB dan UNPAD di Kota Bandung
 
Dalam proses pembuatan karya seni khususnya teknik tie dye hanya membutuhkan bahan sederhana dengan memanfaatkan tisu dan pewarna makanan. Kemudian, teknik cap daun hanya menggunakan dedaunan yang ada di sekitar.
 
"Ini menunjukkan bahwa menghadirkan satu karya seni tidak membutuhkan bahan yang mahal, tetapi memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya," kata dia.
 
Dengan demikian, maka karya seni ini sangat gampang ditularkan melalui pengajaran kepada peserta didik di setiap sekolah.
 
"Di dalam membuat sebuah karya seni ada nilai lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap kepribadian siswa, yakni soal kesabaran dalam membuat sebuah desain seni, itu nantinya mempengaruhi karakter peserta didik," ucap dia.
 
Perwakilan Tim Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, mengatakan pada tahapan pelatihan pembuatan karya seni itu, para guru tidak hanya diajarkan bagaimana menghadirkan sebuah karya saja tetapi juga dituntut untuk mendesain karya itu sedemikian rupa untuk nantinya bernilai ekonomis.
 
"Kami hadir di sini ada bagian masing-masing yakni Fakultas Seni Rupa dan Desain dan Sekolah Bisnis dan Manajemen. Jadi kami selain membantu menyiapkan karya seni, tetapi juga mengajarkan mengenai dasar-dasar bisnis seperti segmenting, targeting dan positioning (STP)," beber dia.
 
Dia berharap, melalui pelatihan ini, karya seni rupa akan terus terpelihara bahkan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat, sehingga di kemudian hari, peserta pelatihan bisa menjadi seorang entrepreneur.*

Baca juga: STC ITB-AD gelar sosialisasi dan workshop Program WiraStart 2024 

Baca juga: CHED ITB-AD: Hari Anak Nasional momentum lindungi anak dari rokok

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024