Kulon Progo (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI melaksanakan bedah rumah tidak layak huni milik keluarga kurang mampu di Kalurahan Hargowilis, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka menurunkan angka stunting di wilayah itu.

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan bedah rumah ini dilakukan terhadap tiga Kepala Keluarga yang menerima bantuan, yakni berasal dari Kalurahan Hargowilis, masing-masing di Padukuhan Tegalrejo, Clapar, dan Klepu.

"Salah satu rumah misalnya belum punya jamban yang bersih, maka kami fasilitasi pembangunannya," kata Hasto usai bedah rumah.

Ia mengatakan program bedah rumah tersebut menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sanitasi.

Baca juga: BKKBN: ANTARA berperan ubah pola pikir pentingnya kualitas keluarga

Baca juga: BKKBN: Perubahan iklim picu berbagai masalah kehamilan


Hal ini dikarenakan faktor paling besar yang mempengaruhi stunting adalah sanitasi yang mencapai 70 persen.

"Program ini menyasar pada RTLH yang didiami oleh keluarga yang memiliki balita, ibu hamil, serta pasangan suami-istri (pasutri) dalam masa subur," katanya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan BKKBN RI berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk mendapatkan sasaran penerima bantuan.

Menurut Hasto, program bedah rumah ini mendapat dukungan dari APBN dan APBD. Namun, khusus di Kulon Progo pembiayaannya berasal dari donasi pihak ketiga.

Lewat program bedah rumah ini, pihaknya pun sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Antara lain dengan menjaga kualitas sanitasi hingga asupan bergizi.

"Kami juga sekaligus melakukan pelayanan program Keluarga Berencana (KB)," katanya.

Adapun Hasto mendatangi salah satu rumah penerima bantuan di Padukuhan Clapar, Hargowilis. Ia turut memberikan sejumlah bantuan berupa paket makanan ke beberapa warga setempat.

Lurah Hargowilis, Warsidi mengatakan Clapar merupakan padukuhan paling pinggir dalam wilayahnya. Ia mengakui bahwa masih banyak warganya yang menempati rumah dengan kondisi tidak layak huni, termasuk sanitasi yang kurang baik.
​​​​​
"Kami tentunya sangat bersyukur karena warga kami bisa mendapatkan bantuan Bedah Rumah dari BKKBN RI," katanya.*

Baca juga: BKKBN tekankan pentingkan KB untuk kualitas SDM

Baca juga: Kepala BKKBN: Pendidikan seks usia dini dapat cegah kanker serviks

Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024