"Pelatihan yang kami berikan berupa pelatihan bagi SCP (Sample Collection Personel), promotor kampanye anti-doping dan juga investigator," ujar Ketua Umum IADO Gato S Dewa Broto ketika dikonfirmasi melalui saluran telpon dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan, pelatihan SCP nantinya akan menghasilkan petugas chaperone dengan jumlah peserta yang dilatih sebanyak 62 orang dan petugas Doping Control Officer (DCO) dengan jumlah yang dilatih 39 peserta.
Secara paralel, kata dia, pelatihan juga diberikan kepada petugas promotor untuk menjalankan kampanye anti-doping atau outreach yang diikuti sebanyak lima orang.
Baca juga: PB PON resmi bekerjasama dengan IADO untuk awasi doping selama PON
Kelima petugas nantinya akan disebar di beberapa titik atau lokasi kampanye anti-doping pada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan di Aceh.
Gatot mengatakan, kampanye anti-doping ini perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk pencegahan doping dalam olahraga dengan peningkatan kesadaran dan pemberian informasi kepada atlet dan personel pendukung. Selain itu, pelatihan petugas investigasi doping diikuti oleh tujuh peserta.
Ia menjelaskan, pelatihan pengawasan doping di Aceh diberikan setelah pelatihan serupa digelar untuk petugas di Sumatera Utara pada pekan sebelumnya.
Rangkaian kegiatan pelatihan itu, kata dia, semata-mata ditujukan sebagai persiapan pengawasan doping yang menjadi wujud komitmen IADO untuk turut menyukseskan penyelenggaraan PON Aceh-Sumut.
"Dari sisi pengawasan doping tentunya diharapkan para atlet dan tim pendukung akan bersih dan bebas doping," pungkasnya.
Pesta olahraga nasional empat tahunan PON Aceh-Sumut 2024 akan berlangsung selama 8-20 September mendatang yang mempertandingkan sebanyak 67 cabang dengan pembagian 33 dipertandingkan di Aceh dan 34 di Sumatera Utara.
Baca juga: Momentum Play True Day, IADO ingatkan atlet selalu hindari doping
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
