Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan satu unit alat berat dikerahkan untuk memperbaiki empat tanggul pembatas sungai yang jebol usai dihantam banjir di Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa tanggul yang jebol berada di sejumlah titik pada aliran seperti Sungai Lawe Kisam dan Desa Lawe Hijo, Aceh Tenggara. ​​​​​Tanggul tersebut jebol setelah sungai tak mampu membendung volume air hujan yang mengguyur sejak Rabu (21/8) malam.

Baca juga: BNPB sebut banjir di 15 kecamatan Aceh Tenggara berangsur surut

Pusdalops BNPB mengkonfirmasi satu unit alat berat berupa ekskavator tersebut sudah dikerahkan ke lokasi kejadian bersamaan dengan para personel reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara beberapa saat setelah menerima laporan dari warga. ​​​​

Meskipun banjir sudah surut, kata dia, sampai hari ini petugas reaksi cepat BPBD masih terus berupaya menggunakan alat berat untuk melakukan normalisasi aliran sungai dan menutup sementara tanggul yang jebol bekerja sama dengan warga setempat demi mencegah banjir luapan susulan.

Baca juga: Kemensos kirimkan logistik untuk korban banjir bandang Aceh Tenggara

Dia memastikan BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun kementerian/lembaga terkait untuk bisa menyegerakan upaya perbaikan permanen pada tanggul-tanggul yang jebol sehingga ketahanannya lebih terjamin.

Dalam bencana ini tim Pusdalops BNPB mencatat sebanyak 1.834 warga yang terdampak banjir dievakuasi ke sejumlah pengungsian. ​​​ ​​Mereka merupakan warga dari 21 desa yang tergenang banjir luapan sungai lebih dari 60 centimeter di Kecamatan Bambel, Lawe Bulan, Babussalam, Bukit Tusam, Lawe Sumur, dan Badar.

Baca juga: Banjir Aceh Tenggara akibatkan 467,25 hektare lahan pertanian rusak

Selain itu, banjir juga merendam sebanyak 468 rumah warga dan menimbulkan kerusakan pada tiga bangunan fasilitas pendidikan, tiga fasilitas ibadah, dan dua fasilitas umum salah, satunya gedung kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Aceh Tenggara.

Material lumpur yang dibawa banjir mengotori Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Aceh Tenggara, Aceh, Kamis (22/8/2024) (ANTARA/HO-BNPB)

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024