Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengingatkan pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) perlu melakukan upaya lebih dalam pemantauan untuk memastikan kegiatannya tidak berdampak terhadap lingkungan sekitar.

"Pemantauan penting dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mencegah dampak kepada masyarakat sekitar kawasan PLTU," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti dalam diskusi sebagai bagian dari Indonesia Net-Zero Summit di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Kementerian ESDM bidik peta jalan pensiun dini PLTU selesai September

Hal itu disampaikan Nani menjawab pertanyaan dari salah satu peserta diskusi mengenai dampak PLTU terhadap lingkungan.

"Pemantauannya itu juga harus ada dan perlu disampaikan nanti jika memang masih kurang," ujarnya.

Dia memastikan bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk menekan penggunaan batu bara di sektor energi salah satunya dengan pendekatan co-firing biomassa di PLTU.

Baca juga: Potensi polusi udara, KLHK pastikan lakukan pengawasan terhadap PLTU

Hal itu sejalan dengan perkembangan pembahasan di tingkat global mengenai upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di berbagai sektor untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca (GRK).

Meskipun terdapat rencana untuk menutup PLTU sebagai bagian dari transisi energi, dengan peta jalan pensiun dini PLTU ditargetkan selesai tahun ini, Nani menjelaskan co-firing dilakukan sebagai langkah awal untuk mengurangi penggunaan batu bara yang merupakan salah satu faktor penyebab emisi GRK.

Co-firing adalah proses penggantian penggunaan batu bara di PLTU dengan melakukan pembakaran bersama dengan biomassa. Langkah itu dilakukan dengan tujuan transisi yang berkeadilan baik untuk lingkungan maupun ekonomi atau just transition.

Baca juga: Kementarian ESDM sebut 13 PLTU masuk daftar "pensiun dini"

Terkait transisi energi termasuk mengenai PLTU, dia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan dokumen panduan yang akan diluncurkan dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 yang akan diadakan pada awal September 2024.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024