Jakarta (ANTARA News) - Pelaksanaan pemungutan suara di 35 distrik di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, tidak dapat dilakukan pada Rabu (9/4) karena logistik surat suara belum sampai di lokasi, kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Selasa malam.
"Ada 35 distrik di Kabupaten Yahukimo tidak bisa dikirimkan logistiknya karena cuaca buruk. Pesawat sudah terbang ke sana, tetapi karena cuaca buruk jadi kembali lagi ke ibu kota Kabupaten Yahukimo," kata Hadar di sela-sela penyampaian Pidato Pesan Pemilu 2014 di Gedung KPU Pusat.
Logistik berupa surat suara dan formulir tersebut diterbangkan dengan menggunakan pesawat sipil dan pesawat militer menuju lokasi. Namun di tengah perjalanan pesawat tersebut harus kembali lagi ke Yahukimo karena cuaca buruk.
Pengiriman logistik tersebut akan kembali dilakukan Rabu pagi jika cuaca memungkinkan.
"Besok pagi, kalau cuaca sudah membaik dan memungkinkan, pengiriman akan kembali dilakukan," kata Hadar.
Terkait keterlambatan pengiriman logistik tersebut, lanjut Hadar, KPU berharap pelaksanaan pemungutan suara di 35 distrik tersebut dapat berlangsung sesegera mungkin setelah logistik tiba di lokasi.
"Untuk kepastian pelaksanaan pemungutan suara di sana, kami belum tahu. Seharusnya sesegera mungkin setelah logistik itu tiba," ujarnya.
Komisioner KPU Arief Budiman sebelumnya mengatakan hingga Selasa malam logistik surat suara sudah 99 persen terdistribusikan dari kecamatan ke desa/kelurahan untuk kemudian dibagikan ke masing-masing tempat pemungutan suara.
Sementara itu, Penasihat Pemantauan Pemilu Kemitraan Wahidah Suaib Wittoeng mengatakan berdasarkan hasil pemantauannya terdapat logistik untuk keperluan 20 distrik di Kabupaten Yahukimo tertahan di Bandara Dekay, ibu kota Yahukimo.
"Info dari pemantau kami di Yahukimo, ada 20 distrik yang belum menerima logistik dari KPU Kabupaten Yahukimo karena logistik tertahan di bandara. Besok akan kembali diterbangkan jika cuaca membaik, tetapi kemungkinannya sulit untuk bisa sampai ke TPS sesuai jadwal," kata Wahidah dalam keterangan tertulisnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014