Kami juga berharap dari sektor ini bisa membuka lapangan kerja sehingga menjadi salah satu solusi mengatasi pengangguran di Jabar

Bandung (ANTARA) -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memproyeksikan sektor kelautan dan perikanan dapat berkontribusi sekitar Rp26 triliun kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar Tahun 2025.

"Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB Jabar kita targetkan untuk tahun depan naik menjadi Rp26 triliun dengan laju pertumbuhannya di atas rata-rata Jabar yang 5,5 persen," kata Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman selepas membuka forum diskusi dengan pelaku industri kelautan dan perikanan skala menengah dan besar di Plaza Gedung Sate Bandung, Sabtu.

Herman mengungkapkan pada tahun 2023, sektor kelautan perikanan menyumbang Rp23 triliun terhadap PDRB Jabar secara keseluruhan. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan II-2024 ada di angka 4,9 persen.

Menurut Herman, pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan mempunyai potensi besar untuk ditingkatkan, apalagi Jabar memiliki kekayaan melimpah di pesisir selatan maupun utara.

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya juga akan mengoptimalkan peran para pelaku industri perikanan agar lebih memberikan dampak untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga: Ekspor garmen ke AS momentum perbaikan sektor tekstil Jabar

Baca juga: DJKN Jabar: Forum konsultasi publik untuk perbaikan layanan

"Potensinya sektor ini besar sekali dan kita tadi diskusi tentang pengembangan atau optimalisasi bersama pelaku industri kelautan dan perikanan," ujar Herman.

Herman berharap eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan ini juga berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat, sehingga dapat menekan angka pengangguran di Jabar yang saat ini mencapai enam persen.

"Kami juga berharap dari sektor ini bisa membuka lapangan kerja sehingga menjadi salah satu solusi mengatasi pengangguran di Jabar," tuturnya.

Diketahui, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen, dinyatakan dalam satuan rupiah.

Baca juga: WJF 2024 momentum dukung inisiatif barang dan wisata dalam negeri

Baca juga: Pemprov Jabar gandeng Kedubes Inggris untuk dukung industri kreatif

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024