Saya dikabarkan model itu (Ninja RR Mono) akan diekspor juga ke Jepang. Saya juga tadi usul untuk pake label 'Made In Indonesia' karena dibuatnya di Indonesia,"
Cikarang (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengusulkan motor segmen sports Kawasaki Ninja RR Mono dengan mesin silinder tunggal 250cc, yang akan diekspor ke Jepang, diberi label "Made in Indonesia".
"Saya dikabarkan model itu (Ninja RR Mono) akan diekspor juga ke Jepang. Saya juga tadi usul untuk pake label 'Made In Indonesia' karena dibuatnya di Indonesia," kata Hidayat setelah meresmikan pabrik kedua Kawasaki di Cikarang, Bekasi, Jabar, Selasa.
Hidayat megatakan proyeksi ekspor salah satu model motor sports paling terkemuka di dunia itu akan semakin menguatkan Indonesia sebagai sebagai basis produksi di Asia Tenggara dan dunia.
Daya produksi sepeda motor sebesar 7,7 unit pada 2013, telah membawa Indonesia menjadi negara produsen ketiga terbesar di dunia, setelah India dan China.
Sebelumnya, memang sepeda motor yang diproduksi di Indonesia dapat dikatakan telah banyak berkontribusi untuk pasar di Asia Tenggara, seperti Singapura, Filipina, dan Thailand.
Dari empat model yang akan diproduksi di pabrik kedua Kawasaki, model KLX150L akan bersaing dengan Ninja RR Mono untuk meningkatkan daya ekspor Indonesia. Sedangkan, dua model lainnya, KLX 150S, dan D-Tracker150 masih untuk pasar domestik.
Menurut PT Kawasaki Motor Indonesia, pabrik keduanya ditargetkan mengekspor 1000 unit sepeda motor setiap bulan atau 12 ribu setahun untuk dua produk yang dapat dieskpor itu.
"Dari 150.000 unit produksi total di pabrik. Ekspor itu sebesar 12.000 unit per tahun atau 1.000 unit per bulan," kata Deputi Head Marketing Kawasaki Motor Indonesia, Yusuke Shimada.
Hidayat meminta, ekspor sepeda motor juga dapat bersaing dengan mobil yang pada 2013, menyentuh pencapaian ekspor 17 persen dari total produksi 1,2 juta unit. Target ekspor mobil pada 2014 ini adalah 30 persen dari total produksi. Sedangkan, total produksi sepeda motor pada 2013 mencapai 7,7 juta unit. "Namun, targetnya (sepeda motor) belum (ditentukan)," ujar Hidayat.
Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor sepeda motor Indonesia mencapai 126,44 juta dolar AS pada 2013, ditambah ekspor komponen sebesar 437,98 juta dolar AS.
Jika melihat dari 2009, ekspor sepeda motor dan komponennya mengalami tren pertumbuhan positif, masing-masing 39,42 persen dan 36,65 persen hingga 2013.
Sasaran ekspor sepeda motor Indonesia, sebagian besar masih menyasar negara-negara Asia Tenggara, namun akan diarahkan perluasan ke Jepang pada 2014.
Selain itu, Hidayat juga meminta industri komponen juga menjadi sasaran untuk investasi-investasi dari luar negeri, bukan hanya industri perakitan saja.
"Harus juga meningkatkan penggunaan dan pendayagunaan produk dan jasa teknisi lokal dalam kegiatan produksinya," ujar Hidayat.(*)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014