London (ANTARA) - harga ambang batas energi di Inggris akan naik sebesar 10 persen pada kuartal keempat 2024 sehingga  akan menaikkan tagihan menjadi 1.717 poundsterling Inggris (1 poundsterling = Rp20.406) per tahun untuk rumah tangga biasa, kata badan regulator energi Inggris pada Jumat (23/8).

"Kenaikan harga di pasar energi internasional, karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan peristiwa cuaca ekstrem yang mendorong persaingan gas, adalah penyebab utama kenaikan tersebut," kata Office of Gas and Electricity Markets (Ofgem).

Kenaikan harga ambang batas akan menambah sekitar 12 poundsterling per bulan ke tagihan rata-rata, ungkap Ofgem.

"Kami tahu bahwa kenaikan batas harga ini akan sangat menyulitkan bagi banyak rumah tangga. Siapa pun yang kesulitan membayar tagihan harus memastikan bahwa mereka memiliki akses ke semua manfaat yang menjadi hak mereka," ujar Jonathan Brearley, CEO Ofgem.

Brearley mengimbau rumah tangga di Inggris untuk melakukan perbandingan dan mencari opsi yang dapat menghemat uang mereka.
 
   
Orang-orang berjalan di Jembatan London di London, Inggris, 28 Januari 2024. ANTARA/Xinhua/Li Ying

Badan regulator tersebut juga menyerukan upaya untuk membangun sistem energi terbarukan dalam negeri untuk menurunkan tagihan serta menciptakan pasar yang berkelanjutan dan aman yang menguntungkan pelanggan

Cornwall Insight, sebuah perusahaan konsultan energi Inggris, memperkirakan bahwa harga ambang batas akan kembali naik untuk kuartal pertama 2025 menjadi sekitar 1.762 poundsterling.

"Pasar grosir yang tidak stabil dan negara yang sangat bergantung pada energi impor telah menciptakan badai yang sempurna untuk tagihan rumah tangga yang berfluktuasi," kata Craig Lowrey, konsultan utama di Cornwall Insight.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024