Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam peresmian Rumah Sakit Umum Pekerja di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta, Selasa.
Presiden Yudhoyono yang akrab dipanggil SBY tampak menyalami dan menepuk-nepuk pundak Gubernur Jokowi.
Jokowi yang juga menjadi capres PDIP itu tampak tersenyum dan mengangguk-angguk saat menyalami SBY.
Namun, pertemuan itu juga tidak disertai dengan pembicaraan panjang lebar karena terjadi setelah SBY usai melakukan peninjauan dan akan beranjak pergi.
Sebagaimana diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan semakin banyak lagi rumah sakit khusus pekerja yang dapat dibangun di banyak provinsi, guna meningkatkan tingkat kesejahteraan buruh di Tanah Air.
"Ini adalah rumah sakit umum pekerja pertama yang ada di Tanah Air. Pada tahun-tahun mendatang diharapkan dapat dibangun rumah sakit serupa di kawasan industri lainnya," kata Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Rumah Sakit Umum Pekerja di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung, Jakarta, Selasa.
Presiden memaparkan, pendirian rumah sakit juga merupakan bentuk penyediaan fasilitas bagi para pekerja yang dapat meningkatkan tidak hanya kinerja dan produktivitas pekerja, tetapi juga daya saing perusahaan.
Dengan demikian, menurut SBY, akan tercipta solusi "win-win solution" yang menguntungkan, baik bagi pengusaha maupun buruh.
Ia juga menginginkan agar perlu lebih banyak lagi dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk dialokasikan bagi pekerja.
Presiden mengingatkan bahwa masih banyak hal terkait pekerja yang mesti diselesaikan seperti pelaksanaan BPJS Kesehatan yang telah berlangsung selama beberapa bulan, dan BPJS Ketenagakerjaan yang rencananya mulai beroperasi tahun 2015.
Rumah Sakit Umum Pekerja itu telah melakukan soft opening pada 28 Desember 2013 lalu dan terletak dengan kawasan pemukiman penduduk di Tipar, Cakung Jakarta.
Rumah sakit tersebut diperuntukkan sebagai pelayanan kesehatan para pekerja di wilayah KBN maupun di luar KBN, dan masyarakat umum yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014