... di balik penurunan itu banyak sinyal positif dari pasar dinamis yang cepat berkembang dan pasar mapan."

Paris (ANTARA News/AFP) - Investasi global dalam energi terbarukan merosot 14% pada tahun lalu, dan Tiongkok untuk pertama kalinya menanamkan lebih banyak uang ke sektor ini daripada Eropa, demikian laporan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) Senin (6/4) waktu setempat.

UNEP mencatat, penanaman modal energi terbarukan selain pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun menjadi 214,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2013, merosot 35,1 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya dan 23 persen di bawah rekor yang dicapai pada 2011.

Penurunan tersebut, menurut UNEP, terjadi karena "ketidakpastian politik di beberapa pasar," yang berarti kurangnya kejelasan atas dukungan pemerintah untuk sektor itu, dan kejatuhan biaya sistem-sistem tenaga surya.

"Sementara beberapa hal mungkin menunjukkan fakta bahwa investasi secara keseluruhan dalam energi terbarukan jatuh pada 2013, di balik penurunan itu banyak sinyal positif dari pasar dinamis yang cepat berkembang dan pasar mapan," ujar Achim Steiner, Direktur Eksekutif UNEP.

Angka-angka datang ketika panel ahli perubahan iklim PBB menerbitkan peringatan terkeras selama ini tentang bahaya dari sistem iklim yang dirusak untuk generasi mendatang.

"Dampak perubahan iklim akan meninggalkan tidak ada bagian dari dunia tak tersentuh dan tidak terpengaruh," Ketua Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim Rajendra Pachauri mengatakan pada Senin.

Di Eropa, yang telah menjadi pemimpin global dalam mendukung pengembangan energi terbarukan, investasinya anjlok 44% menjadi 48 miliar dolar AS (35 miliar euro) pada tahun lalu, catat UNEP.

Hal itu bila dibandingkan dengan penurunan 6% di Tiongkok, menjadi 56 miliar dolar AS, dan pengurangan sepersepuluh di AS menjadi 36 miliar dolar AS.

Setelah sembilan tahun bertumbuh, tahun lalu adalah untuk pertama kalinya investasi energi terbarukan jatuh di negara berkembang. Namun, UNEP juga mencatat, berita itu tidak semuanya buruk untuk sektor energi terbarukan.

Secara keseluruhan, UNEP merinci, pangsa pasar pembangkit listrik dunia naik menjadi 8,5% dari 7,8% pada 2012. Hal itu belum termasuk pembangkit listrik tenaga air, yang energi terbarukan menyumbang 43,6% dari kapasitas pembangkit baru yang dipasang pada 2013

Energi matahari masih memiliki dukungan terkuat dari investor, meskipun harga rata-rata pemasangan panel surya telah menurun sebesar 60%.

Perusahaan-perusahaan energi terbarukan juga mendapat dukungan lebih banyak dari investor swasta, dengan ekuitas meningkat dua kali lipat ke rekor 11 miliar dolar AS selama setahun lalu, demikian laporan UNEP.
(Uu.A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014