Penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit per Juni 2024 masing-masing tumbuh Rp56,8 triliun atau 7,81 persen (yoy) dan Rp29,4 triliun 5,30 persen (yoy)
Surabaya, Jatim (ANTARA) - Direktur Pengawasan Perilaku PUJK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Regional 4 Surabaya Dedy Patria menyebutkan industri jasa keuangan di wilayah Jawa Timur menunjukkan tren pertumbuhan yang solid.

"OJK Jatim menyampaikan bahwa industri jasa keuangan di wilayah Jawa Timur menunjukkan tren pertumbuhan yang solid," katanya dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Industri keuangan Jatim yang solid tersebut terlihat pada industri perbankan yakni penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit per Juni 2024 masing-masing tumbuh Rp56,8 triliun atau 7,81 persen (yoy) dan Rp29,4 triliun 5,30 persen (yoy).

Untuk risiko kredit masih terkendali dengan rasio NPL sebesar 3,24 persen dan rasio permodalan juga masih terjaga dengan rasio CAR sebesar 29,95 persen.

Kemudian, pertumbuhan industri pasar modal turut terdapat peningkatan emiten dari Jawa Timur yaitu sampai Juni 2024 tercatat 54 perusahaan Jawa Timur yang telah go public.

Selanjutnya, penghimpunan dana melalui security crowd funding juga meningkat 7,78 persen (yoy) menjadi sebesar Rp37,65 miliar.

Pada industri perasuransian, kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk asuransi semakin meningkat seiring pemegang polis asuransi naik sebesar 116,28 persen (yoy) menjadi 7.283 pemegang polis pada triwulan I 2024.

"Aset netto dana pensiun per Juni 2024 pun tumbuh 1,88 persen (yoy) menjadi sebesar Rp4,28 triliun," ujarnya.

Pertumbuhan sekaligus terjadi pada industri pembiayaan yakni total pembiayaan per Juni 2024 meningkat 9,6 persen (yoy) menjadi sebesar Rp45,41 triliun dengan NPF gross yang masih terkendali yaitu sebesar 3,14 persen.

Sementara outstanding pembiayaan fintech per Juni 2024 tercatat sebesar Rp8,59 triliun atau tumbuh 32,66 persen (yoy) serta pembiayaan oleh pergadaian swasta dan lembaga keuangan mikro turut meningkat masing-masing 24,68 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,26 triliun dan 6,94 persen (yoy) menjadi sebesar Rp157 miliar.

Baca juga: OJK Jatim dorong literasi keuangan guna perkuat perlindungan konsumen
Baca juga: OJK mencabut izin usaha PT BPR Bank Pasar Bhakti
Baca juga: OJK Jatim berikan literasi dan inklusi keuangan untuk masyarakat

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024