Investasi dalam teknologi keamanan siber telah ditingkatkan untuk melindungi data peserta dari ancaman dan pelanggaran
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan data pribadi dan finansial seluruh peserta.

Dalam temu wicara "Teknologi Properti Sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi Nasional" di Jakarta, Jumat, Direktur Teknologi Informasi BP Tapera, Terzia Ananta Bagus Sumaji, mengatakan BP Tapera telah mengadopsi kerangka kerja keamanan siber National Institute of Standards and Technology (NIST) dalam upaya menjaga keamanan data.

Kerangka kerja ini mencakup berbagai aspek keamanan informasi, mulai dari identifikasi dan perlindungan aset informasi, deteksi ancaman, hingga respons dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber.

“Investasi dalam teknologi keamanan siber telah ditingkatkan untuk melindungi data peserta dari ancaman dan pelanggaran,” katanya.

Selain itu, sebagai bagian dari penerapan teknologi, Ananta menjelaskan bahwa BP Tapera telah mengimplementasikan big data terkait pasokan dan permintaan perumahan untuk menganalisis pasar properti secara lebih mendalam. Data ini mencakup informasi dari pengembang dan berbagai proyek perumahan.

Selain itu, BP Tapera juga sejak 2020 sudah menggunakan kombinasi pusat data pribadi dan publik (hybrid cloud) untuk meningkatkan skalabilitas, efisiensi operasional, fleksibilitas dalam pengelolaan data.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Iwan Suprijanto mengatakan bahwa digitalisasi di sektor perumahan perlu ditingkatkan karena proses penyelenggaraan perumahan merupakan rangkaian panjang kegiatan mulai dari penyiapan lahan hingga pengelolaan.

Menurutnya, penurunan angka backlog atau kekurangan perumahan dari 12,7 juta pada 2021 menjadi 9,9 juta saat ini hanyalah sebuah indikator awal. Pada kenyataannya, pemerintah masih belum memiliki data individual yang spesifik mengenai masyarakat yang masuk dalam kategori membutuhkan rumah.

“Selain itu, data mengenai ketersediaan rumah layak huni juga masih belum lengkap,” kata Iwan.

“Dukungan teknologi ini sangat penting. Saya ingin setiap penerima bantuan (subsidi perumahan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP) dapat rumah di mana itu bisa dilacak. Ini dalam rangka membangun akuntabilitas sehingga kami bisa memonitor setiap saat,” lanjutnya.

BP Tapera merupakan sebuah lembaga negara yang dibentuk untuk mengelola dana tabungan perumahan yang berasal dari iuran pekerja. Tujuan utama dari BP Tapera adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memiliki rumah melalui skema pembiayaan yang lebih terjangkau.

BP Tapera terus berupaya memperluas cakupan keanggotaan. Saat ini, BP Tapera tengah mempersiapkan sistem untuk mengakomodasi pekerja non-ASN, termasuk pegawai BUMN, BUMD, dan swasta.

Baca juga: BP Tapera evaluasi kinerja bank penyalur pembiayaan rumah bagi MBR
Baca juga: BP Tapera siap mengedukasi soal besaran persentase dalam Tapera
Baca juga: Mengenal BP Tapera sebagai badan hukum pengelolaan dana Tapera

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024