...lambat laun publik bisa sadar bahwa tidak semua informasi dalam media sosial, dunia maya atau internet dapat dipercaya bila tidak berasal dari sumber yang dipercaya."
Pekanbaru (ANTARA News) - Pengamat Politik dari Universitas Andalas Drs. Syaiful Wahab, MSi, menilai bahwa tidak mudah mencegah black campaign atau kampanye hitam yang muncul di media sosial karena bisa saja keberadaan sumbernya tidak valid dan sulit dilacak.
"Akan tetapi pihak yang merasa didiskriditkan atau dirugikan melakukan gugatan terhadap informasi sumbang yang menyangkut dirinya dan tentunya dalam hal ini proses hukum yang harus 'bermain'," kata dia dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.
Pendapat demikian disampaikannya terkait bagaimana pengawasan terhadap media sosial yang belakangan gencar digunakan oleh banyak kalangan sebagai media black campaign.
Menurut Syaiful yang juga Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas itu, black campaign atau kampanye hitam juga mempunyai sisi positif.
Artinya komentar "sumbang" terhadap seorang kandidat tertentu bisa dianggap sebagai informasi penting yang perlu diketahui masyarakat sebelum memilih seseorang kandidat politik (caleg) tertentu.
"Namun ia memandang bahwa lambat laun publik bisa sadar bahwa tidak semua informasi dalam media sosial, dunia maya atau internet dapat dipercaya bila tidak berasal dari sumber yang dipercaya," katanya.
Oleh karena sebagian besar masyarakat pengguna internet (dunia) maya adalah masyarakat terdidik dan menurut Syaiful sangat sedikit pengaruhnya terhadap proses pemilu atau demokrasi tersebut.
Karena masyarakat terdidik, katanya lagi, biasanya sangat selektif dan kritis dalam menerima informasi murahan, kecuali hanya untuk kepentingan kesenangan atau "fun" dan "entertainment" saja. (F011)
Pewarta: Frislidia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014