Sama dengan perilaku orang yang diberi predikat 'NATO : No Action Talk Only'. Perilaku politik semacam ini hanya perilaku orang-orang yang ingin menjadi selebritas sehingga biar dianggap sebagai "news maker". Tetapi sesungguhnya mereka tidak pernah m

Pekanbaru (ANTARA News) - Pengamat Politik dari Universitas Andalas Drs. Syaiful Wahab, MSi, mengatakan black campaign atau kampanye hitam juga mempunyai sisi positif.

Artinya komentar "sumbang" terhadap seorang kandidat tertentu bisa dianggap sebagai informasi penting yang perlu diketahui masyarakat sebelum memilih seseorang kandidat politik (caleg) tertentu.

"Karena kadangkala informasi sumbang tersebut tidak pernah kita dapatkan jika tidak ada yang berani mengungkapkannya. Tentu saja kita tidak ingin membeli kucing dalam karung," kata dia dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan itu terkait suksesi Pemilu legislatif di RI digelar pada 9 April 2014 dan seperti pada pada tahun-tahun sebelumnya modus kampanye hitam masih terjadi.

Bahkan menurut Syaiful Wahab yang juga Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas itu, kampanye hitam (black campaign), sangat tipis sekali perbedaannya dengan kritik.

Ia mengatakan, apabila seseorang melakukan kritik, biasanya sulit untuk tidak masuk ke wilayah kelemahan seseorang yang dikritik, termasuk wilayah yang paling privasi, yakni masuk ke dalam kehidupan pribadi orang yang dikritik tersebut.

"Jadi jika dalam keadaan normal saja kritik boleh dilakukan, lantas mengapa selama masa kampanye (politik) kritik tidak boleh dilakukan?" katanya.

Apalagi selama masa kampanye, black campaign dilakukan tentunya dengan tujuan agar orang lain memilih orang tersebut, agak sulit bagi dirinya untuk tidak menganggap dirinya lebih baik dari orang lain tanpa menunjukkan kelemahan para pesaingnya.

Sebab, katanya lagi, selalu saja orang akan berusaha menunjukkan bahwa dirinya bisa atau lebih baik dari orang lain, ataupun orang-orang sebelumnya.

"Namanya juga kampanye, biasanya unsur provokasi melekat di dalamnya. Kalau sebuah kampanye hanya mengutarakan yang ideal dan baik-baik saja, biasanya orang menjadi kurang berminat, karena hanya dianggap sosialisasi," katanya.

Namun demikian, katanya pendidikan politik dan edukasi bagi publik terkait kampanye hitam, itu yang perlu dilakukan adalah anggap saja "informasi hitam" sebagaimana halnya infotainment, sebab tidak ada makhluk yang sempurna.

Tetapi jangan pernah memilih kandidat (caleg) atau partai yang doyan melakukan black campaign, karena kandidat/partai semacam ini apabila telah terpilih dan berkuasa hanya mampu mencari sensasi tanpa pernah mampu memberikan solusi.

"Sama dengan perilaku orang yang diberi predikat 'NATO : No Action Talk Only'. Perilaku politik semacam ini hanya perilaku orang-orang yang ingin menjadi selebritas sehingga biar dianggap sebagai "news maker". Tetapi sesungguhnya mereka tidak pernah menjadi 'problem solver'," katanya. (F011)

Pewarta: Frislidia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014