Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendampingi kegiatan verifikasi lapangan yang dilakukan Komite Nasional Tsunami Ready di Desa Sidaurip, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang telah diakui sebagai masyarakat siaga tsunami tingkat nasional pada tahun 2023.   

"Verifikasi lapangan ini dilakukan untuk mendapat sertifikat pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo di Cilacap, Jumat.   

Ia mengatakan Tsunami Ready merupakan salah satu program peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka membangun masyarakat yang berada di pesisir rawan tsunami untuk dapat bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.   

Menurut dia, verifikasi lapangan yang dilakukan Irwan Fakhruddin selaku verifikatur dari Komite Nasional Tsunami Ready tersebut diikuti perangkat Desa Sidaurip, Tim Siaga, FPRB, BPD, Karangtaruna, LPMD, PKK, Forkompimcam Binangun, dan BPBD Kabupaten Cilacap serta didampingi oleh Tim BMKG Pusat, Stasiun Geofisika Banjarnegara, dan akademisi beserta mahasiswa Universitas Negeri Semarang.   

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan untuk memeriksa dan diskusi lapangan dengan komunitas siaga bencana di Desa Sidaurip serta meninjau papan informasi tsunami dan rambu tsunami, tempat, serta jalur evakuasi.   

"Apabila Desa Sidaurip lolos verifikasi maka Desa Sidaurip akan menjadi desa pertama di Jawa Tengah dan desa kesepuluh di Indonesia yang mendapat pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami dari UNESCO- IOC," katanya.   

Ia mengatakan ada beberapa keuntungan dari pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami oleh UNESCO-IOC, karena selain menjadi contoh di dunia, dampaknya juga pada ekonomi, sosial, dan politik serta masuk dalam peta Global Tsunami Ready.  

Sejalan dengan hal tersebut, kata dia, ada beberapa tanggung jawab yang perlu ditingkatkan masyarakat, yaitu menjaga tingkat kesiapsiagaan tsunami, keberlanjutan sistem, dan prosedur yang ditetapkan.

"Selain itu, memelihara dan mengelola setiap indikator Tsunami Ready, serta menyusun rencana dan kegiatan tahunan terkait kesiapan menghadapi bahaya tsunami," kata Hery.

Baca juga: BMKG: Kesiapsiagaan masyarakat kunci zero victim gempa dan tsunami
Baca juga: BMKG gelar IOWave 2023 bangun kesiapsiagaan hadapi gempa dan tsunami
Baca juga: BPBD Bantul: Lima kelurahan dapat pendampingan terkait siaga tsunami


 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024