Para penumpang WNA tersebut berasal dari 154 negara Asia, Eropa, Amerika Utara, hingga Oseania. Mayoritas dari mereka merupakan warga negara Malaysia yang berkontribusi lebih dari 40 persen, disusul oleh China, Singapura, Jepang, dan Australia secara berturut-turut.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyebut pencapaian itu merupakan bukti bahwa Whoosh telah menjadi simbol modernisasi transportasi yang diakui masyarakat internasional.
Kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu juga telah menjadi magnet wisata tersendiri bagi masyarakat internasional, terlihat dari tingginya angka penumpang dari negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Kehadiran Whoosh memiliki dampak yang lebih luas dalam konteks pemasaran secara global bagi pariwisata Indonesia.
Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) sebelumnya juga mengatakan bahwa kereta cepat membantu mempromosikan pariwisata lokal, khususnya Jakarta dan Bandung. Asosiasi tersebut menerima banyak permintaan perjalanan wisata menggunakan Whoosh, terutama dari pelajar dan korporasi.
Secara total, Whoosh telah melayani lebih dari 4 juta penumpang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024