Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar workshop teknis survei Early Childhood Development Index (ECDI) sebagai upaya untuk mewujudkan Generasi Emas tahun 2045 di kabupaten/kota Bumi Anoa Sultra.

Ketua Tim Kerja Data dan Informasi perwakilan BKKBN Sultra Alief Imran Saputra, di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa tempat survei ECDI tersebar di delapan kabupaten/kota, 16 kecamatan, dan 48 desa/kelurahan di Sultra.

"Survei ECDI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus sampai dengan 22 September 2024 dengan Sasaran 10 Keluarga yang memiliki anak usia 24-59 bulan di setiap desa/kelurahan," katanya.

Baca juga: BKKBN Sultra gelar orientasi KKA cegah stunting di Muna Barat

Ia menjelaskan ECDI atau pengukuran indeks perkembangan anak usia dini adalah kegiatan pendataan untuk mengukur capaian tumbuh kembang anak usia dini, di mana pengukuran dilakukan melalui proporsi anak umur 24-59 bulan yang berkembang dengan baik sesuai harapan berdasarkan kelompok umur dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan kesejahteraan psikososial.

ECDI merupakan sebuah instrumen yang mengukur capaian tumbuh kembang anak usia dini di Indonesia, yang nantinya hasil dari pengukuran tersebut dapat menjadi dasar bagi setiap pemangku kebijakan untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam membentuk generasi masa depan yang berkualitas.

Baca juga: BKKBN Sultra beri orientasi penggunaan KKA di Kabupaten Kolaka

"Pada tahun 2024 Bappenas mempercayakan kepada BKKBN untuk mengukur indikator ECDI melalui Pemutakhiran PK-24. Dengan sasaran keluarga yang memiliki anak usia 24 hingga 59 bulan pada 15.000 keluarga yang terpilih sebagai sampel," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Lina Widyastuti mengatakan bahwa Sultra mendapatkan apresiasi dalam pengelolaan data baik Sistem Informasi Keluarga (SIGA) maupun Pemutakhiran PK-24 yang berjalan lancar dan baik.

"Untuk Pemutakhiran PK24, Sultra sudah 67 persen. Harapannya adalah semua kabupaten/kota secara cepat dan tepat dapat mencapai target 100 persen," katanya.

Baca juga: BKKBN sampaikan strategi penanganan stunting di Sulawesi Tenggara

Kegiatan ini, kata dia, tentu sangat penting mengingat indeks dan data yang dikerjakan nantinya benar-benar dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia ke depan atau generasi mendatang yang tentunya siap menjadi Generasi Emas tahun 2045.

Pewarta: Abdul Azis Senong⁴
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024