Akumulasi karbon monoksida paling tinggi pukul 10.00--14.00 jadi lebih baik berangkat pagi saat belum polusi.
Jakarta (ANTARA News) - Berangkat lebih pagi dapat mengurangi risiko menghirup polusi udara yang berbahaya bagi paru-paru.
Spesialis paru dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) dari Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mengatakan polusi belum banyak terakumulasi di pagi hari.
"Akumulasi karbon monoksida paling tinggi pukul 10.00--14.00 jadi lebih baik berangkat pagi saat belum polusi," kata dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), di Jakarta, Senin.
Agus juga menyarankan agar orang-orang menyempatkan diri menghirup udara segar di kawasan-kawasan hijau seperti taman setidaknya sepekan sekali.
Selain itu, penting juga untuk menjaga pola hidup sehat, makan makanan bergizi dan tidur cukup.
Agus pun menekankan untuk menghindari asap rokok karena karbon monoksida dari rokok lebih besar kandungannya dibanding dari polusi udara.
"Sementara karbon monoksida dari polusi yang kadarnya lebih kecil dapat dikeluarkan lagi lewat nafas setelah metabolisme 24 jam," tegasnya.
Bila seseorang merokok atau menjadi perokok pasif maka kadar karbon monoksida yang berlebihan dapat mengendap di paru-paru dan menimbulkan berbagai penyakit pernafasan. (*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014