Beijing (ANTARA) - China masih menjadi pasar terbesar di dunia untuk robot industri selama 11 tahun berturut-turut, kata seorang pejabat dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (Ministry of Industry and Information Technology/MIIT) China pada Kamis (22/8) dalam Konferensi Robot Dunia (World Robot Conference) 2024 yang sedang berlangsung di Beijing.

Data menunjukkan bahwa pada 2023, produksi robot industri China telah mencapai 430.000 set, sementara instalasi robot yang baru ditambahkan di negara tersebut menyumbang lebih dari setengah pasar global selama tiga tahun terakhir, ungkap Xin Guobin, wakil menteri MIIT.

Setelah perkembangan yang pesat selama satu dekade, China menjadi promotor yang kuat untuk pertumbuhan industri robot global, sebut Xin.

Dia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, industri robot China telah membuat kemajuan besar dalam inovasi dan pengembangan, serta berbagai terobosan baru juga telah dicapai dalam penelitian dan pengembangan teknologi persepsi, kognisi, perencanaan, dan kontrol bionik.

Hingga Juli 2024, China memiliki lebih dari 190.000 paten terkait robot yang efektif, terhitung sekitar dua pertiga dari total paten global.

Menurut Xin, China sedang memperdalam implementasi inisiatif "Robot plus Aplikasi", yang mempromosikan integrasi robot di berbagai industri. Selama 10 tahun terakhir, jumlah robot per 10.000 pekerja di sektor manufaktur China telah melonjak dari 49 menjadi 470.

Konferensi yang berlangsung selama lima hari di Beijing itu dimulai pada Rabu (21/8), dengan 169 perusahaan dari seluruh dunia berpartisipasi, termasuk para pemain utama global seperti Tesla dan Siasun. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi memamerkan lebih dari 600 unit robot, dengan lebih dari 60 unit di antaranya melakukan debut dunia mereka di konferensi ini. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024