Masih banyaknya sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG, kami melihat akan bergerak sideways (mendatar) pada akhir pekan ini
Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak mendatar seiring adanya sentimen berupa situasi politik dalam negeri yang memanas.

IHSG dibuka menguat 21,97 poin atau 0,29 persen ke posisi 7,510,66. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,36 poin atau 0,47 persen ke posisi 938,73.

"Masih banyaknya sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG, kami melihat akan bergerak sideways (mendatar) pada akhir pekan ini," kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari dalam negeri, pasar keuangan domestik mengalami tekanan bersamaan dengan momentum situasi politik dalam negeri yang memanas.

Seperti diketahui, aksi demo besar-besaran mahasiswa dan buruh digelar kemarin, yang merupakan bentuk protes atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang akhirnya membuat DPR memilih untuk membatalkan revisi RUU Pilkada.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan tidak ada rapat paripurna jelang akhir pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 Agustus 2024.

DPR juga membatalkan pembahasan RUU Pilkada setidaknya sampai pendaftaran Pilkada. Pembatalan revisi RUU Pilkada maka ada sejumlah implikasi, di antaranya adalah semakin banyak partai politik yang bisa mengajukan nama calon gubernur di Pilkada karena ambang batas 25 persen tidak berlaku.

Keputusan tersebut diperkirakan akan mempengaruhi langkah PDIP di Pilkada Jakarta pada 27 November mendatang.

Dari data, Bank Indonesia (BI) telah merilis data transaksi berjalan dan NPI pada kuartal II-2024 yang kembali mengalami defisit, sesuai dengan proyeksi BI bahwa defisit masih akan dialami Indonesia. Pada kuartal II-2024, transaksi berjalan mencatat defisit 3 miliar dolar AS atau 0,9 persen dari PDB.

Sementara itu, pasar saham AS terpantau ditutup kompak di zona merah terbebani oleh penurunan saham-saham teknologi lantaran imbal hasil US treasury naik seiring meredanya kekhawatiran resesi.

Indeks S&P 500 turun 0,89 persen untuk ditutup di 5.570,64, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 177,71 poin, atau 0,43 persen pada 40.712,78, indeks Nasdaq Composite merosot 1,67 persen untuk ditutup di 17.619,35, dengan saham teknologi merasakan dampak penurunan pada Kamis (22/8).

Perdagangan Kamis menandai penurunan setelah periode positif yang dianggap sebagai reli pemulihan pasca kekacauan pasar global pada 5 Agustus.

Dari mancanegara, pelaku pasar akan sangat fokus pada pidato Powell pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu dan sejauh mana siklus pelonggaran kebijakan The Fed.

Powell diperkirakan akan meyakinkan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Sementara, berita mengenai peningkatan klaim pengangguran AS, menyusul revisi data pekerjaan yang lebih rendah pada hari Rabu, nampaknya mengkonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja kurang kuat dari perkiraan dan secara bertahap melemah.

Hal tersebut meredakan kekhawatiran resesi dan memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed bulan September mendatang.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 124,50 poin atau 0,33 persen ke 38.086,50, indeks Hang Seng melemah 100,50 poin atau 0,57 persen ke 17.540,49, indeks Shanghai melemah 3,57 poin atau 0,13 ke 2.845,19, dan indeks Straits Times melemah 0,07 poin atau 0,00 ke 3.373,51.

Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 21,97 poin
Baca juga: Simak, Analis rekomendasikan saham pilihan pada perdagangan Jumat
Baca juga: IHSG ditutup melemah dipimpin sektor keuangan
Baca juga: IHSG melemah di tengah penguatan mayoritas bursa global

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024