Jakarta (ANTARA News) - Kepala Perum Bulog Wijanarko Puspoyo menyatakan, keputusan pemenang lelang tender beras impor sebanyak 210 ribu ton tidak bisa langsung diputuskan dalam pelelangan, namun harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Direksi. Di sela-sela lelang tender beras impor hari kedua di Jakarta, Kamis, dia menyatakan meskipun hingga saat ini belum diketahui pemenang lelang, proses pelelangan tersebut tidak akan dibatalkan asalkan harga penawaran di bawah pagu atau plafon Bulog. "Kalau sudah tender tidak mungkin dibatalkan kecuali ada yang luar biasa misalnya harganya di atas pagu Bulog," katanya. Dikatakannya, dalam lelang impor beras kali ini Bulog menetapkan pagu senilai 64 juta dolar AS serta Harga Patokan Sementara (HPS) sebesar 61 juta dolar AS sedangkan harga penawaran dari peserta lelang yakni 63 juta dolar AS. Ketua Panitia Pelelangan Pengadaan Beras Luar Negeri Perum Bulog, Agusdin Fariedh, membenarkan bahwa dari empat peserta yang memasukkan penawaran, semuanya menawarkan harga di atas harga penawaran sementara (HPS) yang ditetapkan Bulog. Menurut dia, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada peserta tender untuk menurunkan harga penawaran maksimal dalam waktu lima hari ke depan sejak Kamis hari ini. Mengenai tingginya harga yang diajukan peserta lelang, Agusdin menyatakan, mereka beralasan di negaranya tidak ada lagi panen selain itu beras yang beredar di pasaran dunia saat ini dalam jumlah yang rendah. Saat ini dari sebelumnya sebanyak 24 peserta lelang tinggal Empat peserta tender yang mengajukan penawaran yakni Kien Giang (Vietnam), Tien Gian (Vietnam), Vina Food II (Vietnam), dan Pong Larp (Thailand). Bulog membagi proses tender impor beras 210.000 ton menjadi empat lot dengan HPS masing-masing. HPS lot A dengan volume 52.000 ton sebesar 292,8 dolar AS per ton, lot B sebanyak 54.000 ton pada harga 289,11 dolar per ton, C 52.000 ton 292,45 dolar per ton dan C 52.000 ton dengan harga 291,52 dolar per ton. Kien Giang menawar lot A 303,43 dolar per ton, Tien Giang menawar lot A 303,43 dolar per ton, Vina Food menawar lot A 304,63 dolar per ton, B 302,63 dolar per ton, C 305,43 dolar per ton, dan D 303,33 dolar per ton, serta Pong Larp untuk lot DB 335 dolar per ton. Rencananya, impor beras tersebut masuk antara Oktober-15 Nopember 2006 di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Perinciannya, lot A sebanyak 18.000 ton masuk pelabuhan Lhok Seumawe dan Kupang 34.000 ton dan Lot B masuk di Belawan 22.000 ton, Padang enam ribu ton, Sorong 12.000 ton, dan Balikpapan 14.000 ton. Sedangkan, lot C di pelabuhan Dumai 22.000 ton, Padang 6.000 ton, Jayapura 6.000 ton, Biak 6.000 ton, dan Ambon 12.000 ton, serta lot D di Bitung 30.000 ton, Belawan 6.000 ton, Kupang 10.000 ton, dan Balikpapan 6.000 ton.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006