Prajurit Kodam II/Sriwijaya mendukung program pemerintah yang dicanangkan Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional terutama di wilayah Sumbagsel
Palembang (ANTARA) - Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya membahas strategi perkuat ketahanan pangan di lima provinsi dalam wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Pembahasan strategi tersebut disampaikan Pangdam II/Swj Mayjen TNI M Naudi Nurdika dalam kegiatan diskusi bersama Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono di Gedung Sudirman Makodam II/Swj Palembang, Kamis.

Dalam pertemuan itu, dibahas strategi dan langkah-langkah konkret untuk memperluas areal tanam melalui pompanisasi dan pembinaan penyuluh pertanian di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung (Sumbagsel).

"Prajurit Kodam II/Sriwijaya mendukung program pemerintah yang dicanangkan Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional terutama di wilayah Sumbagsel," ujarnya.

Menurut dia, ada sejumlah kerja sama yang telah dilakukan Kodam II/Swj bersama Kementan RI dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Kerja sama itu di antaranya pendampingan distribusi pupuk, program cetak sawah, program serapan gabah Bulog, program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, pendampingan kepada petani dalam Program Pajale serta Program Opla dan Pompanisasi.

Pangdam juga memaparkan program-program lain TNI AD-Kodam II/Swj dalam mendukung ketahanan pangan seperti ketahanan pangan terpadu yakni dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif menjadi produktif.

Baca juga: Pemerintah siapkan Rp124,4 triliun untuk ketahanan pangan 2025
Baca juga: Kementan ungkapkan langkah untuk dukung ketahanan pangan dalam negeri


Rencana pembentukan Yon PDR, pembangunan unit pelayanan makanan bergizi dan Program Kodam "Dapur Masuk Sekolah".

Untuk Program Opla di jajaran Kodam II/Swj dilaksanakan di empat wilayah yakni Sumsel, Jambi, Lampung dan Kepulauan Babel.

Sedangkan untuk Program Pompanisasi dan pendampingan padi gogo Kodam II/Swj dilaksanakan di lima provinsi dalam wilayah Sumbagsel.

"Untuk Program Pompanisasi target 69.321,10 hektare sudah terairi 39.430,74 Ha, dan sudah tanam 52.348,71 Ha, sedangkan padi gogo dengan target 41.288 Ha yang terealisasi 12.873,60 Ha," ujar Mayjen TNI Naudi.

Sementara Wamentan RI Sudaryono pada kesempatan itu menegaskan pentingnya percepatan Program Perluasan Areal Tanam (PAT), optimasi lahan rawa (Opla), dan pompanisasi untuk mengantisipasi dampak kemarau panjang akibat badai El Nino.

"Dukungan Kodam II Sriwijaya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sangat besar, kondisi itu menunjukkan peran penting TNI dalam mendukung Program Kementan,," ujarnya.

Dengan implementasi program tersebut, Wamentan Sudaryono berharap luas areal tanam dapat terus bertambah, baik dari lahan yang belum ditanami maupun melalui intensifikasi penanaman.

Setelah acara diskusi, Pangdam II/Swj Mayjen TNI M. Naudi Nurdika dan Wamentan RI Sudaryono beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Desa Arisan Musi Timur, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

Kunjungan itu bertujuan untuk meninjau langsung dan melaksanakan panen padi serta sebar benih di lokasi tersebut, kata Wamentan RI Sudaryono.

Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah kurangi ketergantungan impor pangan
Baca juga: Mentan apresiasi dukungan Pemprov Sulsel dalam program pangan lestari

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024