ika program PIN polio ini tidak dilaksanakan dengan maksimal, maka pemerintah bisa menuntut secara hukum
Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta jajarannya serius menjalankan program pekan imunisasi nasional (PIN) polio agar mencapai target 95 persen guna membentuk kekebalan tubuh terhindar virus polio.

Ia menekankan pentingnya program imunisasi polio sebagai langkah preventif untuk mencegah penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini. Polio adalah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dicegah.

"Mencegahnya harus kita lakukan melalui vaksin polio secara dini untuk anak-anak balita dan bayi berumur 0 sampai 7 tahun. Ini adalah kewajiban kita semua,” kata Gubernur Ansar usai meninjau vaksinasi polio di Posyandu Harum Jaya, Kota Tanjungpinang, Kamis.

Gubernur Ansar juga menyoroti pentingnya akurasi data dalam pelaksanaan imunisasi ini, karena capaian terkini baru di angka 74 persen lebih. Kepri berada di urutan keempat terbawah dari 38 provinsi untuk cakupan PIN polio tahap pertama.

Padahal berkaca pada vaksin COVID-19 sebelumnya, kata dia, Kepri selalu berada di urutan pertama atau minimal urutan ketiga nasional.

"Maka itu, kita wajib mengejar capaian ini hingga mencapai 95 persen untuk vaksin polio dosis satu," ujar Ansar.

Ia mengingatkan bahwa pelaksanaan imunisasi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh setiap pemerintah kabupaten/kota. Gubernur Ansar memberikan peringatan tegas kepada pemerintah daerah yang tidak serius dalam menjalankan program ini.

Menurutnya jika program PIN polio ini tidak dilaksanakan dengan maksimal, maka pemerintah bisa menuntut secara hukum.

Baca juga: PIN Polio dosis pertama di Jakpus sudah lampaui target nasional
Baca juga: PIN Polio tahap I di Batam diperpanjang hingga 12 Agustus


"Saya ingatkan kepada seluruh jajaran untuk benar-benar memperhatikan pelaksanaan imunisasi ini,” ucapnya.

Berdasarkan data yang ada, beberapa daerah di Kepri menunjukkan peningkatan signifikan dalam capaian imunisasi, namun masih ada beberapa daerah yang perlu bekerja lebih keras.

Untuk Kabupaten Bintan, capaian sudah naik menjadi 87,2 persen, dan Kabupaten Anambas mencapai 83,4 persen. Namun, di Kabupaten Lingga capaiannya masih 79,7 persen, Kota Tanjungpinang 76,4 persen, Kabupaten Karimun 75,6 persen, Kota Batam 73,5 persen, dan Kabupaten Natuna baru mencapai 72,8 persen.

Gubernur Ansar menekankan bahwa semua daerah harus mengejar target minimal 95 persen sesuai dengan yang ditetapkan. Secara total, capaian imunisasi di Kepri baru mencapai 75,5 persen, atau masih jauh dari target 95 persen

"Untuk itu, saya seluruh jajaran pemerintah daerah memastikan setiap anak di wilayahnya mendapatkan vaksin polio, baik dosis satu maupun dosis dua," kata dia.

Sementara capaian vaksin polio dosis dua di Kepri saat ini baru mencapai 42 persen, dengan capaian tertinggi di Karimun 55,5 persen, diikuti Anambas 54,7 persen, Lingga 53,2 persen, Tanjungpinang 49,1 persen, dan Bintan 43,3 persen.

Lalu, Batam dan Natuna masih menunjukkan capaian yang cukup rendah, masing-masing 38,7 persen dan 11,7 persen.

"Seluruh pihak terkait perlu bekerja lebih keras dan memastikan setiap anak di Kepri mendapatkan haknya untuk hidup sehat dengan melakukan imunisasi polio," demikian Ansar.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri mengatakan capaian vaksinasi polio di daerah itu masih, rendah karena terdapat penolakan oleh sejumlah orangtua agar anaknya tidak divaksin polio.

Ia menduga alasan orangtua menolak anaknya divaksin disebabkan mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksin polio, misalnya takut risiko si anak demam setelah divaksin.

"Padahal demam ringan itu tetap aman," katanya.

Menurutnya penolakan tersebut dominan terjadi di Kabupaten Anambas. Setidaknya terdapat sekitar 400 orangtua menolak anaknya diberikan vaksin polio.

"Makanya untuk vaksinasi tahap dua akan dilakukan sebaik mungkin guna mencapai target sebesar 95 persen," ucap Bisri.
 

Pewarta: Ogen
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024