Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan ekonomi perawatan memegang peranan penting dalam perekonomian dan ketahanan masyarakat.

"Ekonomi perawatan mencakup semua bentuk pekerjaan perawatan, baik yang dibayar maupun tidak, yang mendukung kesejahteraan individu dan masyarakat," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakan Bintang Puspayoga sebagai Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Ministerial Meeting on Women (AMMW) saat membuka Pra-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Perempuan ASEAN Ke-3 yang mengangkat tema "Merefleksikan Ekonomi Perawatan dan Ketahanan di ASEAN" di Vientiane, Laos.

Baca juga: Pemerintah luncurkan Peta Jalan Ekonomi Perawatan majukan perempuan

Menurut dia, di tingkat regional, ASEAN telah mengambil langkah signifikan untuk mempromosikan ekonomi perawatan dan ketahanan. Salah satunya dengan penyusunan Kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN/The ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang menekankan pentingnya perlindungan sosial, perawatan kesehatan, dan dukungan bagi kelompok rentan.

"Ekonomi perawatan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan sosial-ekonomi di ASEAN. Oleh karena itu, kita harus memprioritaskan kebijakan yang mengakui dan mendukung sektor penting ini," kata Bintang Puspayoga.

Baca juga: KemenPPPA: Kerja perawatan masih terkendala nilai budaya

Selain itu, AMMW juga terus mengadvokasi kebijakan yang meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan memastikan partisipasi aktif perempuan dalam semua aspek masyarakat.

Vice President Lao Women’s Union, Thamma Petvixay mengatakan Pra-KTT Pemimpin Perempuan ASEAN hari kedua terdiri atas lima sesi, setelah hari sebelumnya menyelesaikan empat sesi panel diskusi.

Lima sesi tersebut membahas mengenai tantangan, peluang, dan prioritas terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam visi komunitas ASEAN pasca 2025; berbagi praktik baik dalam koordinasi respons kekerasan berbasis gender, baik dari sisi perlindungan, layanan sosial, jalur rujukan, dan respons sistem kesehatan.

Baca juga: Kemnaker: Perkembangan kerja perawatan berdampak pada TPAK perempuan

Kemudian pembahasan mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan di ASEAN; peluncuran Pedoman Regional ASEAN tentang Pengembangan Standar Operasional Prosedur Nasional terkait koordinasi dalam merespon kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk kelompok marginal; dan upaya membangun kemitraan strategis untuk ekonomi perawatan yang inklusif dalam konteks ketahanan di kawasan ASEAN.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024