Pria yang akrab disapa Wanhay itu beralasan bahwa Jaro Ade tidak hanya mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Bogor dari Partai Golkar, tetapi juga mendaftar di partai lain, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PDIP.
"Hal wajar jika partai politik lain di luar Partai Golkar mengeluarkan surat rekomendasi kepada Jaro Ade, mengingat popularitas dan elektabilitas Jaro Ade sudah melampaui ambang batas jika berdasarkan hasil survei beberapa lembaga terkemuka," ungkap Wanhay dalam keterangan tertulis resmi di Jakarta, Kamis.
Maka dari itu, dirinya menghormati dan menghargai surat rekomendasi PDIP untuk Jaro Ade yang memiliki nama asli Ade Ruhandi itu. Hal tersebut, kata dia, merupakan buah dari silaturahim politik Golkar yang dibangun selama ini dengan partai lain, salah satunya dengan PDIP.
Selain itu, dia berpendapat situasi politik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat kini masih dinamis, sehingga kabar dikeluarkannya surat rekomendasi terkait pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat perubahan iklim politik di Kabupaten Bogor.
Ia mengungkapkan bahwa kabar tersebut saat ini memang sudah ramai dan menjadi perbincangan di kalangan publik, hingga menjadi pemberitaan di media massa.
Untuk itu, menurut Wanhay, surat rekomendasi yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP membuktikan bahwa Jaro Ade merupakan sosok yang pantas dan layak menjadi Bupati Bogor.
"Namun demikian, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor, tentunya kami harus menunggu keputusan dari pimpinan tertinggi, yakni dari DPP Golkar," ucap dia menegaskan.
Baca juga: PDIP buka peluang koalisi dengan Golkar di Pilkada Bogor
Baca juga: Golkar pastikan solid dengan Gerindra di Pilkada Kabupaten Bogor
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
