Medan (ANTARA) - Keraguan beberapa orang bahwa pembangunan arena pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024) di Sumatera Utara bakal tidak bida selesai tepat waktu, ternyata tidak berdasar. Buktinya, progres pekerjaan bangunan pada saat ini sudah mendekati 100 persen.

PON XXI 2024 memang berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Sebab, ini kali pertama perhelatan olahraga nasional multicabang itu diselenggarakan di dua provinsi, yakni di Sumatera Utara dan Aceh. Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka PON XXI di Kota Banda Aceh pada 8 September 2024. Adapun penutupannya di Sumut pada 20 September 2024.

Kendati Sumut tuan rumah penutupan, Pemerintah Provinsi Sumut dan PB PON melakukan berbagai upaya demi memastikan arena (venues) dan infrastruktur penunjang lain bisa selesai sesuai target, tanpa mengabaikan sisi kenyamanan dan keamanan bagi para atlet dan para penonton.

Ratusan pekerja kini siang dan malam bekerja keras menyelesaikan renovasi dan rekonstruksi arena dan fasilitas pendukung pelaksanaan PON, seperti yang terlihat di kompleks Sumut Sport Center Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang.

Di Sumut Sport Centre, misalnya, para pekerja kini mulai memasuki tahap penyelesaian akhir arena, pembangunan jalan, lapangan parkir, serta pemolesan taman-taman sebagai upaya memperindah kawasan kompleks olahraga terbesar yang dibangun di provinsi berpenduduk sekitar 15 juta jiwa ini.

Sebagai tuan rumah bersama pelaksanaan PON XII 2024, Sumut mendapat kepercayaan menyelenggarakan 34 cabang olahraga, terdiri atas dancesport, esport, gateball, golf, pencak silat, kickboxing, tenis meja, atletik, olah raga bermotor, boling, bola voli indoor, bulu tangkis, senam, wushu, drumband, dan kabaddi.

Selanjutnya cabang olahraga kriket, hoki outdoor, karate, barongsai, taekwondo, jujitsu, balap sepeda MTB, catur, gulat, sambo, balap sepeda, berkuda, equestrian, tinju, renang perairan terbuka, ski air, squash, sepak bola putri, futsal, dan bola voli pantai (pasir).

Sementara itu, arena yang digunakan untuk pertandingan cabang olahraga PON di Sumut tersebar di Kota Medan, Binjai, Pematangsiantar, Kabupaten Deli Serdang, Serdang Badagai, Karo, Simalungun, Samosir, dan Toba.

Pembangunan dan renovasi arena PON di kabupaten dan kota di luar Kota Medan dan Deli Serdang juga dipastikan segera selesai sehingga dapat digunakan para atlet yang akan berlaga di pergelaran olahraga terbesar 4 tahunan di Tanah Air ini.

Kemajuan pembangunan arena PON di provinsi yang berbatasan dengan perairan laut Selat Malaka sesuai dengan target itu juga  dilaporkan Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, beberapa waktu lalu.

“Progresnya saat ini sudah sampai 92 persen. Kami ingin ada batas waktu untuk pengujian agar semuanya berjalan tanpa kendala saat hari H," ujar Agus Fatoni.

Progres 92 persen tersebut meliputi persiapan arena dan administrasi maupun pendukung lainnya yang menunjang kelancaran ajang olahraga nasional tersebut.

Dengan capaian tersebut, Pemprov optimistis seluruh persiapan PON 2024 di Sumatera Utara akan selesai pada waktu yang telah ditentukan bahkan akan diupayakan lebih cepat.

PB PON wilayah Sumut juga berkomitmen akan mempercepat segala persiapan yang dibutuhkan untuk menunjang PON tersebut.

Ada empat arena yang pengerjaannya telah memasuki tahapan akhir dan akan rampung pada waktu yang ditetapkan. Untuk stadion utama sudah dipastikan siap untuk upacara penutupan dan saat ini sedang pengerjaan finishing arena BMX dan gate ball, sedangkan motokros akan diuji coba, kemudian akan dilakukan penyesuaian mana kala masih ada yang harus disempurnakan.

Menpora RI Dito Ariotedjo berharap kepada kedua panitia penyelenggara PON 2024, termasuk Sumut, segera melaporkan segala kendala yang dihadapi, bila memang ada.

Hal itu perlu untuk mengetahui seluruh persiapan sehingga permasalahannya cepat teratasi mengingat ajang olahraga nasional tersebut akan digelar dalam waktu yang tidak lama lagi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan yakni pada 8--20 September 2024.

“Segera laporkan apa yang menjadi kendala, jangan karena kita anggap kecil dibiarkan begitu saja dan akhirnya menjadi masalah besar saat kompetisi berlangsung. Laporkan sesering mungkin agar kita bisa selesaikan bersama-samai," ujar Dito Ariotedjo.

Kesiapan Sumut sebagai tuan rumah PON tidak hanya progres selesainya pembangunan arena, tapi juga berbagai infrastruktur penunjang lainnya seperti beberapa ruas jalan kota seperti jalan lingkar (Gagak Hitam) yang mulai dilakukan perbaikan di beberapa titik dan dikerjakan siang hingga malam hari.

Penertiban dan pengaturan pedagang yang biasanya mangkal di pinggir ruas jalan padat lalu lintas juga dilakukan sebagai langkah Pemkot Medan mengurai kemacetan sekaligus upaya memperindah wajah kota perdagangan itu.

Langkah mengurai kemacetan dan tertib berlalu lintas penting dilakukan sebagai upaya bersama untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung/wisatawan yang dipastikan memadati Kota Medan saat perhelatan PON itu berlangsung.

Dukungan dan kesiapan masyarakat, unit usaha perhotelan, penyewaan kendaraan bermotor, dan penyediaan kuliner juga penting untuk kelancaran pelaksanaan PON XXI 2024.

Infrastruktur yang dibangun dengan anggaran negara ratusan miliar rupiah itu menjadi harapan semua masyarakat, agar Sumut sukses sebagai tuan rumah PON XXI.

Sebagai tuan rumah, PON XXI juga merupakan kesempatan Sumut untuk memperkenalkan segala potensinya, termasuk pariwisata. Apalagi selama hajatan tersebut berlangsung, puluhan miliar rupiah akan berputar di Sumut. Alhasil, akan banyak warga masyarakat yang ikut menikmati aliran rupiah tersebut.

 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024